Kamis, 17 Maret 2011

Pertandingan Persija Bagi bobotoh Seperti Uji Coba

Pertandingan antara Persib Bandung dan Persija Jakarta di Stadion Si Jalak Harupat, Jumat [18/3], dalam lanjutan Superliga Indonesia 2010/11 bakal menjadi uji coba bagi suporter tuan rumah.

Duel melawan Persija menjadi yang pertama bagi Persib bermain di Si Jalak Harupat pada musim ini. Hal ini diisebabkan kepolisian di Kabupaten Bandung tidak mengeluarkan izin menggelar pertandingan di stadion tersebut. Sebelumnya, Persib lebih sering menjamu lawan-lawannya di Stadion Siliwangi.

Namun dengan alasan bakal membludaknya penonton, panpel Persib menggelar laga di Si Jalak Harupat. Namun Kapolres Bandung AKBP Hendro Pandowo mengatakan, pemberian izin ini merupakan ajang uji coba bagi suporter tim Maung Bandung.

“Ini akan menjadi kesempatan terakhir bagi Bobotoh. Jika mereka bersikap anarkis, jangan berharap lagi Persib bisa kembali bertanding di stadion itu,” tegas Hendro.

Ditambahkan, untuk pertandingan nanti, kepolisisan bersama TNI mengerahkan personil hingga 1.300 orang, walau dipastikan tidak dihadiri kelompok suporter Persija, The Jakmania. Ini merupakan jumlah terbesar yang pernah dikerahkan kepolisian. Jumlah terbesar sebelumnya saat menjamu Persebaya Surabaya pada musim lalu.

“Pengerahan personil di pertandingan ini terbesar sepanjang pengamanan di Stadion Si Jalak Harupat. Kami mengantisipasi kemungkinan banyak suporter berada di luar stadion, karena tidak kebagian tiket,” ungkap Hendro.

3 Pemain PERSIJA Diragukan Lawan Persib

Persija Jakarta akan menjalani Big Match melawan Persib Bandung di Stadion Jalak Harupat, Jumat 18 Maret 2011 besok. Namun, jelang laga ini tiga pemain tim Macan Kemayoran malah diragukan bisa tampil karena cedera.

Ketiganya yakni, Agu Casmir, Bayemi, dan Ismed Sofyan, masih dipantau terus perkembangannya. Dikutip dari situs Jakmania, keputusan ketiganya bisa tampil baru akan diambil hari ini atau sehari sebelum pertandingan. Jika pun akhirnya absen, Agu, Bayemi, dan Ismed tetap diajak ke Bandung.

Dari sisi Persib juga tampil tidak dengan kekuatan penuh. Pasalnya striker Cristian Gonzales bakal absen karena cedera betis setelah melawan Pelita Jaya akhir pekan lalu. Namun, pelatih Daniel Roekito menyatakan siap menurunkan pemain pelapis untuk meladeni Persija di Bandung.

"Kami masih punya Airlangga Sutjipto, Rahmat Afandi dan Johan Yoga Utama," ujar Dani

De Jong Indonesian Tiba di Jakarta

De Jong Indonesian (DJI), kumpulan pemain sepak bola keturunan Indonesia yang berlaga di liga-liga Eropa, telah tiba di Jakarta. Sayangnya dalam rombongan tidak ikut serta Giovanni van Bronckhorst, pemain yang paling ditunggu.

Menurut keterangan resmi dari pihak penyelenggara, kedatangan mantan kapten timnas Belanda di Piala Dunia 2010 tersebut ditunda karena berbagai faktor teknis terutama terkait kesiapan panitia lokal. Namun, belum ada kepastian kapan van Bronckhorst akan menyusul.

“Kami memahami apabila fans Giovanni, khususnya teman-teman pecinta Barcelona dan Arsenal, kecewa atas penundaan ini. Tapi kami terus melakukan pembicaraan dengan manajemen Gio agar beliau dapat datang dalam waktu yang tidak lama lagi," ujar Amril Buamona, ketua panitia program Indonesia Tanah Air Beta.

"Ayah Gio juga berharap agar anaknya dapat segera menjenguk tanah leluhur yang indah,” tambah Amril Buamona.

De Jong Indonesian telah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta pada Kamis 17 Maret 20112 pukul 19.35 WIB. Sebanyak 21 pemain plus enam ofisial akan menjalani beberapa agenda selama kunjungannya ke tanah air.

Selain beberapa laga eksebisi, De Jong Indonesian juga akan menjalani coaching clinic. Rombongan ini juga akan diterima Menteri Pemuda dan Olah Raga, Andi Mallarangeng, Jumat besok pukul 07.30 WIB.

"Mereka ingin menstransfer permainan dan skill mereka ke pemain-pemain muda di Indonesia dan silaturahmi dengan pemerintah," lanjut Amril.

Rombongan tersebut akan berada di Jakarta hingga Selasa 22 Maret 2011 mendatang. Selanjutnya, rombongan akan terbang ke Bali sebelum kembali ke Belanda.

Daftar pemain De Jong Indonesian

Steven Steegh (Borussia Mochengladbach)
Jemayel Maruanaja (Fortuna Sittard)
Tjemu Kunu (MVV)
Joas Siahaija (MVV)
Yoram Pesulima (Vitesse Arnhem)
Gino Taihattu (Fortuna Sittard)
David Magee (FU Utrecht)
Jocky Hooijmans (FC Don Bosch)
Nijgel Senen (RKC)
Geronimo Hattu (VVV Venlo)
Stiva Taihattu (PSV Eindhoven)
Randy Thenu (FC Don Bosch)
Benji Nunumete (VVV Venlo)
Mahiri Sabandar (NEC Nijmegen)
Sagal Hertog (Top Oss FC)
Martinus Titaley (Fortuna Sittard)
Micky Munz (PSV Eindhoven)
Michel van Venn (Fortuna Sittard/KRG Genk)
Allesio Fransiscus (Fortuna Sittard)
Timmy Hattu (VVV Venlo)
Didi Taihatu (Fortuna Sittard)
Max Hattu (Konselor)
Johnny Taihatu (Pelatih)
Piet Fransiscus (Pelatih)
Pascal Kunk (Pelatih)
Maruanaja Welem (Pelatih)
Sam Formes (Juru Bicara)

JK Dukung Sutiyoso Jadi Ketua Umum PSSI

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan dukungan moril kepada Sutiyoso untuk maju dalam bursa pemilihan ketua umum PSSI. Dalam pandangan JK, jika yang lain tidak memenuhi syarat berarti tinggal Sutiyoso yang memenuhi syarat.

Hal ini dikatakan Jusuf Kalla di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung. Kalla diberi gelar kehormatan dalam bidang pendidikan kewirausahaan.

"Jika yang lainnya tidak boleh maka saya sependapat (Sutiyoso maju)," kata Jusuf Kalla di Bandung Kamis 18 Maret 2011.

Menurut JK, orang yang akan memimpin PSSI itu harus memenuhi beberapa syarat. Antara lain pengalaman, memiliki kemampuan dan pengetahuan akan sepakbola dan memiliki waktu luang untuk memimpin PSSI.

"Jika yang lainnya tidak memenuhi syarat, yang memenuhi syarat setelah itu ya Pak Sutiyoso, saya dukung itu," jelas JK.

Namun JK sadar dukungannya pada Sutiyoso hanya sebatas dukungan moril. Pasalnya dirinya tidak punya hak suara untuk memilih Ketua Umum PSSI.

Polemik seputar pemilihan ketua umum PSSI mencuat menjelang kongres. Persoalan meruncing setelah Komite Banding menganulir empat bakal calon ketua umum, yakni: Nurdin Halid, Nirwan D. Bakrie, Jenderal TNI George Toisutta, dan Arifin Panigoro.

Muncul perbedaan tentang penafsiran ketentuan tentang syarat calon ketua umum PSSI antara pemerintah dengan pengurus PSSI. Kisruh ini membuat Federasi Sepakboal Dunia (FIFA) akhirnya turun tangan. Badan sepakbola dunia itu memberikan tenggat waktu paling lama 30 April kepada PSSI untuk menyelanggarakan kongres.

Persija Menggelar Latihan Rutin

Jak Online-Menghadapi partai selanjutnya laga ISL melawan Persib Bandung di Stadion Jalak Harupat 18/3, Persija terus melakukan persiapan guna menghadapi pertandingan tersebut. Latihan rutin dilakukan, seperti yang tampak dalam Selasa (15/3) sore, Persija menggelar latihannya di Gor Ciracas.
Latihan lebih difokuskan kepada kebugaran para pemain, itu terlihat dari pemain yang tidak diturunkan dalam pertandingan terakhir melawan Persiba lebih digenjot fisiknya dan bermain game setengah lapangan. Sedangkan pemain yang turun dalam pertandingan melawan Persiba lebih difokuskan kepada latihan peregangan otot – otot. Selain itu latihan strategi diterapkan dalam latihan sore ini, umpan satu dua antar pemain yang langsung diakhiri tendangan kearah gawang juga terlihat dalam sesi latihan kali ini.

Seusai latihan ada acara kecil – kecilan selamatan ulang tahun ponakan dari Manajer Persija Haryanto Badjoeri, yang sangat mengidolakan Bambang Pamungkas, pemotongan kue dan tumpeng menjadi akhir dari latihan sore itu. Suasana kekeluargaan Nampak jelas terjalin sesama keluarga pemain. Hampir semua istri dan anak – anak pemain hadir dalam acara tersebut.
Setelah latihan, Crew JO mewawancarai Coach Rahmad Darmawan untuk mengetahui kondisi terakhir para pemain dalam persiapan menghadapi laga selanjutnya melawan Persib 18/3. Dalam wawancara tersebut Coach RD mengatakan ada 3 pemain yang saat ini dalam pengawasan team dokter karena mengalami cidera.

Ketiga pemain tersebut Agu Casmir, Bayemi, dan Ismed Sofyan. Ketiganya masih terus dipantau perkembangannya sampai hari Kamis atau H-1 sebelum pertandingan. Namun ketiga pemain tersebut akan tetap dibawa ke Bandung, sambil terus dipantau perkembangan terakhirnya. Selain ketiga pemain tersebut, pemain yang lain dalam kondisi siap bermain.(JO)

Demikian Info'
Sumber : www.jakmania.org

SPESIAL: Sepuluh Hal Yang Wajib Diketahui Tentang Derby D'Indonesia Antara Persib & Persija

Perseteruan antara Persib Bandung dan Persija Jakarta akan terus warnai pentas sepakbola nasional. Apa saja hal yang menarik dari duel Derby D'Indonesia ini?

Duel penuh gengsi dan emosi dipastikan akan kembali terjadi di pentas sepakbola nasional akhir pekan ini, ketika Persib Bandung menjamu Persija Jakarta, pada laga lanjutan putaran kedua Superliga 2010/11.

Ya, jika tidak terjadi perubahan waktu dan tempat, bentrok dua tim papan atas yang sarat aroma rivalitas ini akan tersaji di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Bandung, Sabtu (18/3) mendatang.

Menarik untuk disimak memang, karena pertemuan dua tim ini tidak hanya memanas di lapangan hijau yang melibatkan pemain dari dua kesebelasan. Tapi juga kehebohan suporter kedua tim dalam menyambut duel panas tersebut.

Bisa dipastikan, banyak drama yang akan kembali tersaji pada pertemuan dua tim itu. Sepuluh hal yang wajib diketahui di antaranya adalah:

10. Jika saja pertandingan antara Persib dan Persija jadi dihelat di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, ini untuk pertama kalinya stadion milik Pemkab Bandung menghelat laga bergengsi Derby D'Indonesia. Maklum karena selama ini Persib berkandang di Stadion Siliwangi, Kota Bandung.

9. Dari data menunjukkan, sejak sepakbola nasional memasuki era profesional seiring dengan digulirkannya Liga Indonesia pada musim kompetisi 1994/95, Persija mampu unggul jauh dari rival beratnya tersebut. Dari 21 kali bentrok, tim berjuluk "Macan Kemayoran" mampu membukukan 13 kemenangan. Sedangkan Persib hanya meraih tiga kali kemenangan, dan sisanya berakhir imbang.

8. Keperkasaan Persija Jakarta di era sepakbola profesional memang terbilang lumayan. Itu setelah mereka mampu lima kali mempermalukan Persib di hadapan publiknya. Sementara "Maung Bandung", baru sekali menang di kandang Persija. Sayang karena hal itu dilakukan saat Persija terusir dari ibukota dan harus memainkan laga kandangnya di Stadion Gajayana, Malang, menyusul dibekukannya izin menggelar pertandingan sepakbola di Jakarta karena bertepatan dengan pesta demokrasi di tanah air.

7. Persib pernah menolak memainkan laga di kandang Persija pada 4 September 2005 dan memilih pulang ke Bandung. Alasannya, karena merasa tidak aman untuk menuju Stadion Lebak Bulus yang sudah dipenuhi puluhan ribu pendukug Persija, yang meluber hingga ke pinggir lapangan. Akibatnya, Persija diberi kemenangan 3-0 atas rivalnya tersebut.

6. Budi Sudarsono dan Atep adalah pemain yang pernah menyakiti hati Persib ketika keduanya masih berbaju Persija Jakarta. Bahkan Budi tercatat pernah dua kali menjebol gawang Persib, salah satunya dari bola fair play yang mestinya tidak boleh dilakukan dan membuat ia sangat dibenci kala itu. Tapi saat ini, kedua pemain tersebut justru menjadi pilar Persib di pentas Superliga 2009/10.

5. Gelandang Persib Eka Ramdani dan winger Persija Ismed Sofyan adalah dua pemain yang pernah merasakan rivalitas suporter. Eka dihantam pendukung Persija sedangkan Ismed nyaris celaka setelah terkena lemparan mercon Bobotoh. Hal ini yang membuat aparat keamanan dipastikan selalu melipatgandakan personelnya, dan membekali mereka dengan perlengkapan anti huru-hara.

4. Ingin menekan kerusuhan suporter panpel Persib Bandung pernah melakukan hal yang tidak lazim, yakni dengan mencampur pemain Persib dan Persija dalam satu bus menuju stadion. Hal ini dilakukan dengan harapan bisa meminimalisir teror terhadap pemain Persija saat memasuki stadion. Tidak hanya itu, sebelum kick-off acara seremonial bertukar cenderamata pun dilakukan dengan tujuan ingin menunjukkan kepada Bobotoh, penggemar berat Persib, jika timnya sudah akur dengan Persija. Tapi tetap saja Bobotoh berulah. Laga ditunda hingga 30 menit karena terjadi kerusuhan di semua tribun penonton.

3. Pemain dari kedua tim pernah tergeletak di tengah lapangan saat aparat keamanan mencoba menghalau kerusuhan dengan menembakkan gas air mata, ketika suporter Persija mencoba merangsek ke tribun yang ditempati Bobotoh di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Naas kala itu, angin bertiup ke arah lapangan yang justru membuat pemain yang terkapar.

2. Arcan Iurie Anatolievici adalah salah satu pelatih yang pernah menukangi Persija dan Persib di tengah kerasnya rivalitas kedua tim. Hebatnya, pelatih asal Moldova ini mampu diterima dengan baik di Persib setelah didepak Persija. Ia bahkan mengakhiri masa dudanya dengan wanita priangan, yang membuat keberadaannya di Persib semakin diterima.

1. Perseteruan antara Bobotoh dan pendukung Persija dimulai dari dunia maya dengan saling olok melalui laman masing-masing. Sayang tidak diketahui siapa yang lebih dahulu memulai. Yang pasti, berawal dari situ hingga akhirnya berujung pada bentrok fisik yang melibatkan kedua kelompok suporter tersebut.

revisi jadwal persija putaran 2

JakOnline-Jadwal Team Persija Jakarta di putaran ke-2 ISL musim 2010/2011 mengalami revisi di dua pertandingan kandang Persija, hal ini akibat penggunaan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan Jakarta yang telah disewa jauh-jauh hari untuk kegiatan lain diluar sepakbola, pada tanggal yang bersamaan dengan dua partai kandang Persija pada bulan Mei dan April 2011, “ada perubahan jadwal Persija oleh PT.LI dikarenakan stadion GBK akan digunakan untuk kegiatan lain” demikian ungkap Bung Ferry dari Manajemen Persija kepada Jak Online, adapun dua pertandingan yang terkoreksi jadwalnya berdasarkan informasi yang diterima Jak Online adalah partai PERSIJA Jakarta vs PERSIPURA Jayapura yang sebelumnya dijadwalkan pada hari Minggu, 3 April 2011 direvisi menjadi hari Kamis, 31 Maret 2011 sementara perubahan jadwal yang kedua adalah partai kandang Persija antara PERSIJA Jakarta vs Semen Padang yang sebelumnya dijadwalkan pada hari Minggu, 1 Mei 2011 mengalami revisi menjadi hari Rabu, 1 Juni 2011.(JO)

Jendry Pitoy, Segera Bergabung ke PERSIJA JAKARTA

Kiper senior mantan pemain Persipura, Jendry Pitoy selangkah lagi akan bergabung dengan Persija Jakarta. Jendry Pitoy terlihat berada dibangku penonton saat latihan Persija kemarin di GOR Ciracas, Jakarta Timur (15/3/11).

Kehadiran mantan pemain Timnas tersebut untuk bertemu manajemen Persija mengenai kepastiannya untuk bergabung dengan klub yang berjuluk Macan Kemayoran tersebut. “ Saya akan menunggu keputusan manajemen Persija hari ini, seharusnya saya disuruh ikut latihan bersama oleh Coach, tapi karena perlengkapan saya tidak dibawa jadi saya menuggu disini saja,” ujar Jendry kepada Jaknet yang sedang menyaksikan latihan Persija dari bangku penonton.

Dia sedikit menceritkan keinginanya untuk bergabung dengan Persija yang sejak lama. Jendry sangat berharap bisa diterima diskuad Macan Kemayoran. Kendala teknis mengenai transfer ke Persija dengan klub lamanya bermain, Perseman Manado sedikit mendapatkan titik terang. Jendry saat ini sudah tidak bermain lagi dengan Perseman, “ waktu itu kontrak perjanjian saya sedikit berbau politik. Saya hanya ingin membantu salah satu petinggi Perseman menjadi wakil Bupati dengan perjanjian kalo dia gagal naik saya keluar dari Perseman,” ujar pemain yang pernah membawa Persipura juara ISL.

Menurutnya saat ini hanya Persija yang dituju, dia tidak melirik ataupun melamar ke tim lain. “ Saya hanya ingin bermain di Persija, kalo saya tidak diterima yaah saya tidak main bola selama beberapa bulan kedepan menunggu kompetisi selanjutnya,” ucapnya. Dia juga menambahkan, sempat pesimis akan bergabung dengan Persija ia sebenarnya berencana akan pulang ke Manado hari Kamis kalau tidak diterima diskuad Macan Kemayoran.

Namun kegelisahan Jendry tentang kepastiaannya akan bergabung atau tidak, saat disela-sela perayaan ultah cucu Harianto Badjuri, ia mendapatkan titik terang dari manajemen Persija. “ Pak HB sudah setuju tinggal kelanjutkan kontrak aja nanti,” jelas Ferry Indrasyarif Sekretaris Persija. Coach Rahmad Darmawan juga menanggapi Jendry yang baru saja direstui manajemen. “ Kita memang membutuhkan kiper satu lagi, melihat Andrytani yang akan kembali bergabung ke Timnas U-23,” tutur Coach RD sapaan akrab Rahmad Darmawan.

Wajah Jendry terlihat ceria dan senang mendapatkan kepastian dari pihak manajemen, meskipun belum resmi bergabung sebelum tanda tangan kontrak. Banyak pemain Persija seperti Bambang Pamungkas, Greg Nwokolo, M.Ilham menyambut kehadiran Jendry dan berharap Jendry bisa bergabung bersama Macan Kemayoran.

Jelang Persib v Persija Terlecut Faktor Pemain ke-12

Pertandingan ke-16 Indonesia Super League (ISL) 2010/2011 bagi tim Persija Jakarta dipastikan akan berbeda dari laga sebelumnya. Laga yang akan dilaksanakan Jumat (18/3), nanti Tim Macan Kemayoran akan dijamu Persib Bandung di Stadion Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat.

Mengapa laga ini berbeda dengan laga lainnya? Pecinta Persija pasti tahu jawabannya. Ya, itu karena Persija akan bertemu dengan musuh bebuyutan. Bukannya mengamini arti sebuah permusahan suporter, namun sudah bukan rahasia lagi kalau kedua suporter dua tim perserikatan The Jakmania (suporter Persija) dan Viking Persib Club (suporter Persib) itu sampai detik ini tidak memiliki hubungan yang harmonis.

Makanya bukan hal yang aneh, jika pemain Persija datang ke stadion kerap menggunakan tank atau kendaraan rantis kepolisian. Faktor pemain ke-12 itulah yang membuat laga yang akan dihelat itu sangat terasa panas.

“Saya memprediksi, kondisi di lapangan nanti akan berbeda karena kami main dengan dibayangi tuntutan suporter yang tidak ingin dipermalukan. Itu yang membuat motivasi kami akan lebih berbeda dari pertandingan-pertandingan lain,” jelas Rahmad Darmawan pelatih Persija kepada Indopos kemarin.

Perseteruan dua suporter yang berdekatan itu memang sudah terjadi sejak tahun 2003. Kendati ada niat baik perdamaian dari kedua petinggi suporter, namun hal itu tidak terealisasi di barisan bawah atau grassroot kerap bergesekan. Ketua Umum The Jakmania Lariko Ranggamone sudah terus berusaha mengadakan pertemuan dengan para petinggi Viking.

“Niat perdamaian sudah kami buka, namun sampai saat ini belum juga terjadi di lapisan bawah kami. Pameo di barisan suporter kami memang saat ini boleh kalah dari yang lain, asal jangan kalah dari Persib,” kata Lariko.

Sementara itu, Persib juga dibalut motivasi lain. Selain tuntutan suporter, kemenangan melawan Persija akan menjadi kado ulang tahun ke-78 yang jatuh Senin, 14 Maret 2011. Kendati Persib sukses mengalahkan Pelita Jaya dipertandingan sebelumnya, Manajer Persib Umuh Muchtar mengatakan pihaknya masih membutuhkan kado istimewa yang lebih ciamik.

“Kami ingin kado yang lebih istimewa. Kemenangan lawan Persija menjadi kado yang lebih berharga dari kemenangan lawan Pelita,” ujar Umuh.

Sebagai sebuah tim, selama ini alur cerita Maung Bandung dinikmati oleh bobotoh. Memori kemenangan Persib di final Liga Indonesia 1994/1995, sampai sekarang masih menjadi kenangan yang diharapkan bisa kembali terulang.

“Saya turut bahagia. Apalagi suasananya Persib baru saja memperoleh kemenangan dari Pelita Jaya. Akan lebih lengkap rasanya jika nanti bisa meraih hasil serupa saat menghadapi Persija Jakarta,” kata Pelatih Persib Daniel Roekito.

Manajer Persib, Umuh Muchtar menyatakan, setelah mendapatkan kado kemenangan atas Pelita 2-1 akhir pekan lalu. Ia berharap para pemain bisa memberikan kado kemenangan kedua yang menurutnya bakal terasa lebih spesial.

JELANG DERBY INDONESIA 2JELANG DERBY INDONESIA 2

sedikit mengintip kekuatan lawan dari situs resmi PERSIB ON LINE


Cedera kaki kanan yang dialami Cristian Gonzales pada saat Persib Bandung mengalahkan Pelita Jaya Karawang 2-1 di Stadion Singaperbangsa Karawang, Sabtu (12/3) lalu, sepertinya cukup serius. Sebab akibat cedera yang dialaminya pada menit 33 itu, Gonzales harus absen pada sesi latihan Persib di Stadion Siliwangi Bandung, Senin (14/3) atau dua hari setelah pertandingan melawan Pelita Jaya.

"Hari ini (kemarin, red), Gonzales tidak latihan karena cedera yang dialaminya di Karawang. Sekarang, dia sedang menjalani terapi. Mudah-mudahan besok (hari ini, red) bisa ikut latihan lagi," kata pelatih Persib, Daniel Roekito usai sesi latihan.

Pada pertandingan melawan Pelita Jaya, Gonzales mengalami cedera pada menit 32. Karena merasa tidak mampu untuk memaksakan diri tampil, striker naturalisasi berdarah Uruguay ini langsung meminta Daniel untuk menggantikannya. Pada menit 33, Daniel akhirnya menarik Gonzales dan memasukkan Rachmat Afandi.

Jika tak kunjung pulih, Gonzales terancam absen pada saat Persib memainkan "derby Indonesia" melawan Persija Jakarta di Stadin Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Jumat (18/3). Namun Daniel berharap, hal itu tidak terjadi. "Kondisi sesungguhnya saya belum tahu. Tapi mudah-mudahan Gonzales tetap bisa main melawan Persija nanti," kata pelatih asal Rembang ini.

Bagi Gonzales, cedera yang dialaminya dalam sebuah pertandingan, bahkan memaksanya harus ditarik keluar lapangan, merupakan kejadian pertama sejak bergabung dengan Persib pada putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 lalu. Di era pelatih Jaya Hartono, Gonzales memang pernah tidak dimainkan, tapi bukan lantaran cedera melainkan performanya yang tengah menurun.

Dias bergabung

Berbeda dengan Gonzales, gelandang muda Persib, Dias Angga Putra sudah bergabung dan mengikuti seluruh program latihan yang diberikan Daniel setelah sekitar sebulan memperkuat tim nasional Indonesia U-23, yang tampil di babak kualifikasi Olimpiade 2012. Dikatakan Dias, setelah tersingkir dari persaingan, menyusul kekalahan 1-3 dan 0-1 dari dua pertemuan dengan Turkmenistan, seluruh anggota timnas U-23, termasuk dirinya, dipulangkan sementara ke klubnya masing-masing.

"Saya sendiri baru tiba di Bandung Sabtu (12/3) malam. Alhamdulillah, sekarang sudah bisa ikut latihan bersama lagi," kata Dias yang diturunan pelatih Alfred Riedl dalam dua pertemuan dengan Turkmenistan.

Riedl Tetapkan 20 Pemain Timnas SEA Games 2011Riedl Tetapkan 20 Pemain Timnas SEA Games 2011

Alfred Riedl akhirnya telah memilih 20 pemain yang akan dibawanya untuk mengikuti pemusatan latihan guna mempersiapkan diri dalam ajang SEA Games 2011.

Pemilihan 20 pemain tersebut tidak dilakukan oleh Riedl sendirian. Namun, pelatih asal Asutria tersebut juga melihat dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh Badan Liga Indonesia (BLI). Dalam skuad tersebut terdapat dua pemain naturalisasi yaitu Diego Michiels dan Ruben Wuarbanaran yang sama-sama berposisi sebagai bek.

Ke-20 pemain yang dipanggil oleh timnas diberi waktu sampai tanggal 24 April untuk mempersiapkan diri mengikuti pemusatan latihan. Pada tanggal 25 April mereka diwajibkan sudah berada di Jakarta.

Tetapi daftar nama ini belum final karena mereka masih harus melalui tahapan cek kesehatan dan kelayakan lainnya saat sudah berada di Jakarta. Selain itu, Riedl juga menegaskan bahwa dirinya akan memanggil lima atau enam pemain lagi saat pemusatan latihan telah berlangsung.

Berikut daftar pemain (sementara) yang mengikuti pemusatan latihan timnas SEA Games 2011:

Kiper:
Kurnia Meiga, Rifky Mokodompit, Andritani Ardiyasa

Belakang:
Diego Michiels, Harry Susilo, Irfan Raditya, Gunawan Dwi Cahyo, Abdulrahman, Ruben Wuarbanaran, Fauzan Djamal

Tengah:
Stevie Bonsapia, Zulham Zamrun, Hendro Siswanto, Egi Melgiansyah, Mahadirga Lasut, Ferdinand Sinaga, Dendi Santoso

Depan:
Jajang Mulyana, Yongki Aribowo, Rishadi Fauzi

19 Maret, PERSIJA JAKARTA VS van Bronckhorst

Persija Jakarta akan melakoni laga persahabatan melawan pemain keturunan Belanda pada Sabtu (19/3/11). Pertandingan yang diprakasai pemerintah tersebut akan menghadirkan pemain Belanda keturunan Indonesia Giovanni Christiaan van Bronckhorst .

Coach Rahmad Darmawan sudah menerima tawaran dalam laga persabatan nanti. Siang kemarin Coach RD rapat bersama Mendagri dan staff kepresidenan untuk membahas jadwal pertandingan persahabatan melawan pemain keturunan.

Pada pertemuan tersebut, disepakati akan menggelar laga pada Sabtu tanggal 19 Maret 2011 sehari setelah Persija menghadapi partai big match tandang melawan Persib Bandung.

” Tadinya tanggal 20, karena Persija akan tur ke Jepara mengahadapi Persijap,waktunya terlalu mepet, jadi kita ambil tanggal 19 aja,” ucapnya kepada crew jaknet!.

Setelah menghadapi Persib pada (18/3/11), Persija harus menggelar laga persahabatan dengan jedah satu hari. ” Kita akan menurunkan pemain yang tidak bertanding melawan Persib sehari sebelumnya,” tambahnya.

Coach RD mengapresiasi laga persahabatan nanti, menurutnya, kami hanya membantu pemerintah karena laga tersebut bisa merangasang pemain-pemain keturunan Indonesia yang berada di Belanda untuk bermain di Indonesia.

Rencananya Van Bronckhorst akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Sabtu (18/3/11) di Istana Negara. Sebelum menghadapi Macan Kemayoran dalam laga persahabatan tersebut.

Gio sapaan Van Bronckhorst pernah membela Barcelona dan membawa gelar juara Liga Champion tahun 2006.

Hal tersebut yang membuat Coach RD tidak bisa memimpin sesi latihan para punggawa Macan Kemayoran kemarin sore, karena ada rapat dadakan membahas untuk menggelar laga persahabatan Persija dengan Van Bronckhorst serta pemain keturunan yang lain.

Persija Jakarta mengawali laga perdana putaran kedua Superliga Indonesia 2010/11 dengan meyakinkan

Persija Jakarta mengawali laga perdana putaran kedua Superliga Indonesia 2010/11 dengan meyakinkan setelah menggilas Persiba Balikpapan 5-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu [13/3].

Tambahan tiga poin itu mengangkat posisi Persija ke peringkat tiga klasemen sementara dengan raihan nilai 29. Persija menggeser Persiwa Wamena dengan keunggulan tiga angka. Namun tim Macan Kemayoran masih berselisih sembilan poin dari pemuncak klasemen Persipura Jayapura.

Bagi Persiba, kekalahan ini membuat laga perdana mereka di putaran kedua tidak mulus. Tim Beruang Madu tertahan di peringkat 12 dengan nilai 18.

Dalam pertandingan ini, Persija sebagai tuan rumah mengambil inisiatif untuk menekan pertahanan tamunya lebih dulu guna mencari gol cepat. Sedangkan Persiba mengandalkan serangan balik untuk mengejutkan pertahanan Persija.

Upaya itu membuahkan hasil ketika pertandingan memasuki menit kesepuluh. Tusukan M Ilham di sisi kiri pertahanan Persiba, dan melepaskan umpan silang ke kotak penalti. Bambang Pamungkas langsung mendorong bola ke gawang Persiba.

Persiba yang tertinggal satu gol berusaha menyamakan kedudukan. Serangan balik yang dikembangkan tim besutan Haryadi itu sejak awal laga beberapa kali mengancam pertahanan Persija.

Upaya tim tamu membuahkan hasil pada menit ke-29 melalui Aldo Baretto. Menyambut umpan silang dari sisi kanan serangan Persiba, Aldo sempat menahan bola dengan dada sebelum menceploskan si kulit bundar ke gawang Hendro Kartiko.

Persija bangkit untuk kembali unggul. Namun serangan Persiba menjadi kendala bagi tuan rumah. Bahkan, Persiba nyaris unggul menjelang babak pertama berakhir. Sayangnya, tendangan keras Asri Akbar dari luar kotak penalti masih membentur mistar gawang.

Di babak kedua, Persija tidak mengendurkan serangan mereka ke pertahanan Persiba. Sebaliknya, tim tamu terpaksa bermain bertahan mengantisipasi tekanan bertubi-tubi yang dilancarkan kubu Persija.

Tekanan itu akhirnya membuahkan gol pada menit ke-55 melalui gol bunuh diri kapten tim Mijo Dadic ketika mencoba menghalau crossing M Ilham dari sisi kiri pertahanan Persiba.

Gol bunuh diri itu cukup memberikan pengaruh kepada performa. Akibatnya, Agu Casmir memperbesar keunggulan di menit ke-61 lewat aksi solo run. Namun selang satu menit kemudian, Agu ditarik keluar karena mendapat cedera usai merayakan selebrasi gol, dan digantikan Aliyuddin.

Dominasi Persija tidak berhenti. Tim Macan Kemayoran semakin memperbesar keunggulannya. Setelah memberikan assist dan mengawali proses terjadinya gol bunuh diri, M Ilham menjebol gawang Persiba.

Persiba sempat mengancam gawang Persija ketika Sultan Samma mendapat peluang mencetak gol. Namun tendangannya masih diblok Hendro.

Selang satu menit kemudian, giliran Aliyuddin yang mendapat peluang emas. Kendati berhadapan satu lawan satu dengan kiper, tendangannya masih mudah dipatahkan. Aliyuddin akhirnya mencetak gol menjelang pertandingan berakhir. Pluit panjang yang ditiupkan wasit asal Malaysia Suhaizi bin Shukri menutup laga dengan
skor 5-1.

SUPERSEMAR THE JAKMANIA

Maka dengan ini kami (The Jakmania) atas nama Masyarakat dan Supporter seluruh Indonesia menyatakan 10 himbauan keras :

1. Sepakbola (PSSI) adalah milik Masyarakat Indonesia

2. FIFA bukanlah Konsorsium Dewa-Dewa yang harus disembah-sembah dan ditaati secara membabi buta

3. Pemerintah (Menegpora, Koni/Koi)harus bersikap tegas dalam mengambil langkah – langkah sistematik penyelesaian kisruh PSSI ini, dan jangan mencla – mencle lagi

4. Pemilik Suara ( klub dan Pengda ) jangan jadi banci dan bersikap pragmatis, kalian penentu (hak suara) masa depan PSSI ada ditangan kalian, jangan jadi banci !

5. Rezim Nurdin Halid – Noegraha Besoes, berhentilah menjadi manusia-manusia yang tidak tahu malu, ini bukan rimba belantara, PSSI milik Masyarakat, bersikap jiwa besar dan MUMDUR sekarang juga, jangan berlindung dalam aturan organisasi

6. LPI janganlah gede rasa, seakan – akan dewa penyelamat yang dapat menyelesaikan semua kisruh dan keterpurukan PSSI

7. KPPN dan FSPS hentikan manuver yang hanya menambah persoalan baru

8. Sanksi FIFA bukanlah kiamat dan akhir dari Sepakbola Indonesia

9. Ini bukanlah kondisi ideal, maka diperlukan langkah-langkah penyelesaian yang cepat, tegas dan berani karena ini adalah langkah penyelamatan organisasi

10. Hanya ketegasan dan keberanian serta jiwa besar yang dibutukan dalam penyelesaian kisruh ini !

Seperti sikap dibawah ini :

”Sayalah yang bertanggung jawab atas semua kegagalan itu, bukan orang lain.” Pernyataan Ali Sadikin di Kongres Ke-27 PSSI, Desember 1981, itu jelas dan tegas

‘ Kembali pada titik nol ! Bekukan PSSI dan segera bentuk Panitia Persiapan Pembentukan PSSI Pusat dan Daerah ‘ yang melibatkan semua komponen bangsa !

Jumat, 11 Maret 2011

Turunkan Harga Tiket !

TheJakmania.net – Dengan adanya kenaikan tiket yang semakin menguras kantong, beliau menuturkan bahwa jumlah anggotanya berkurang 50 % dari yang tadinya 400 orang sekarang hanya menjadi 200 orang saja yang berangkat untuk menonton Persija berlaga.

Berkurangnya anggota beliau yang ikut langsung menonton Persija yang begitu signifikan menjadi 200 orang karena 50% dari mereka adalah mayoritas pelajar yang mengeluhkan tentang naiknya harga tiket yang menbuat mereka harus lebih menguras kantong dengan keadaanya yang terbatas. “ saya pribadi khususnya berharap harga tiket bisa kembali normal seperti dulu menjadi Rp. 20.000 untuk umum, sehingga para TheJakmania yang dalam sisi keuangannya terbatas bisa tetap melihat langsung tim kesayangannya Persija Jakarta berlaga”. Ujarnya

Beliau mengatakan sedikit ceritanya bahwa dulu mereka pernah terjadi bentrok dengan jak Jombang karena hanya masalah miss komunikasi, tetapi itu terjadi tidak lama dan sekarang sudah kembali seperti biasa saja. “ Di daereah Ciputat tepatnya setiap kali kami ingin berangkat dan pulang menonton Persija kami harus selalu di timpukin oleh supporter viola, mereka biasanya sudah menunggu kami di suatu tempat dan menggunakan motor lalu setelah kami lewat mereka langsung menghampiri kami dengan melempar batu kearah kami lalu kabur dengat cepat menggunakan motornya “. Ujarnya lagi

Salah satu sub korwil dari Pamulang yang berada di Ciputat sampai Jombang yang bernama Bahder Sam, beliau sudah mulai mengikut induk Pamulang dari tahun 2002 tetapi tahun 2005 beliau sempat fakum karena ada sesuatu hal yang tidak bisa ia ungkapkan. Beliau baru aktif kembali pada tahun 2008. Jumlah anggotanya sudah mencapai 400 orang tetapi kartu anggota yang aktif hanya ada 20 orang, mereka biasanya berangkat dengan membawa 4 – 5 bis metro.

Bangga Menjadi The Jakmania


TheJakmania.net – Bagi pria kelahiran Jakarta, 6 oktober ini sangat mencintai Persija dan bangga menyebut dirinya sebagai The Jakmania. Bagi dirinya Persija segalanya, dan bagi dirinya pula Persija sudah menjadi bagian hidupnya.

“Sepakbola adalah salah satu hiburan yang sangat penting bagi seseorang, salah satunya klub kebanggaan Jakarta yaitu Persija. Persija Jakarta yang telah banyak merebut trofi piala pada era perserikatan dan merebut juara liga pada tahun 2001 membuat nama Persija dan The Jakmania dikalangan masyarakat semakin dikenal” . tutur wira yoga
“Kecintaan gue terhadap Persija tidak lain dari kegiatan-kegiatan yang diadakan di luar lapangan. Tim Persija Jakarta yang bermain baik di lapangan juga memberikan contoh positifnya di luar lapangan misalkan kegiatan social, menghadiri pengajian dengan The Jakmania dan yang lainnya yang gue tidak bisa sebutkan. Bagi gue The Jakmania adalah gue dan Persija Kebanggaan gue”. Tutur lpria yang akrab disapa yoga ( awl )

Diperiksa KPK, Persija Tanpa Masalah

Diperiksa KPK, Persija Tanpa Masalah


Hari Jum’at (25/2) kemarin, Persija akhirnya dipriksa oleh tim KPK. Karena menerima banyak laporan yang masuk ke KPK. Ke depannya, KPK mengharapkan klub tidak boleh lagi menerima dana hibah dari pemerintah.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah klub Superliga Indonesia untuk memastikan tidak adanya penyelewengan penggunaan anggaran dan pendapatan belanja daerah (APBD).

Karena Selama ini KPK mendapat laporan mengenai laporan pertanggungjawaban yang seadanya mengenai keuangan klub. Laporan pertanggungjawaban keuangan seperti itu berpotensi terjadi penyalahgunaan APBD.

Dana APBD bagi klub sepakbola hanya diperuntukkan bagi pembinaan pemain muda, bukan untuk membayar gaji pemain asing. KPK pun berusaha untuk menutup celah yang bisa disiasati pihak klub dalam menggunakan dana APBD.

Menurut assisten manager Persija Jakarta, Ferry Indrasjarief, KPK telah bertemu langsung dengan Manajemen Persija, Jumat (25/2) kemarin.

“KPK sudah bertemu langsung dengan Manajemen Persija, Jumat kemarin. Dari pihak Persija hadir Bapak Harianto Bajoeri, Bendahara Esron Tambungan, Staff Mira dan Zulkarnaen,” ungkap Bung Ferry sapaan akrab Ferry Indrasjarief.

Ada banyaknya klub sepakbola yang mendapat anggaran dana hibah APBD yang pertanggungjawabannya masih longgar membuat KPK ingin menyelidikinya secara langsung keuangan seluruh klub sepakbola yang berlaga dikancah Indonesian Super League (ISL).

Karena menerima banyak laporan yang masuk ke KPK. Ke depannya, KPK mengharapkan klub tidak boleh lagi menerima dana hibah dari pemerintah.

Dalam kesempatan itu, Bung Ferry memaparkan bahwa KPK sudah melakukan pemeriksaan laporan Persija sejak sebulan yg lalu.

Dana hibah APBD bagi klub sepakbola nantinya hanya diperuntukkan pembinaan pemain muda, bukan untuk membayar gaji pemain asing. KPK pun berusaha untuk menutup celah yang bisa disiasati pihak klub dalam menggunakan dana APBD.

“Mereka sendiri sebetulnya hanya ingin meninjau keuangan tim-tim besar di ISL dan mencoba membantu mencarikan solusi, seandainya dana hibah tidak diperkenankan lagi digunakan,” papar Bung Ferry.

“Sejauh ini mereka tidak menemukan masalah dari laporan pertanggungjawaban tim Persija dikancah ISL,” ungkap Ferry. (trq)

Persija dan Pengprov DKI Masih Dukung Nurdin Halid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Suporter Persija Jakarta, The Jakmania, bersama ribuan masyarakat pecinta sepakbola Jakarta mengultimatum Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI DKI Jakarta dan klub Persija Jakarta yang hingga saat ini masih mendukung Nurdin Halid dan jajarannya memegang kepemimpinan di PSSI.
Hal itu disampaikan Sekjen The Jakmania, Richard Achmad, menyusul belum bergabungnya Pengprov DKI dan Persija Jakarta ke dalam gerbong revolusi PSSI yang diusung 84 pemilik suara sah PSSI lainnya. Richard menegaskan, jika sikap Pengprov DKI dan Persija tetap mengacuhkan keinginan warga Jakarta, itu berarti mereka hanya menunggu kemarahan warga Jakarta.
“Kami mengultimatum Pengprov DKI dan klub, yaitu Persija Jakarta agar segera bergabung ke dalam gerbong perubahan revolusi PSSI. Mereka harus dengar ini baik-baik. Sebab jika tidak, masyarakat Jakarta yang turun ke jalan,” ujar Richard, Kamis (3/3/2011).
Setelah mengaku telah dibohongi Pengprov DKI dan Persija Jakarta yang berjanji akan segera mencabut mandat untuk Nurdin Halid dan bergabung ke dalam gerbong perubahan, kini Jakmania mengancam akan menduduki kantor Pengprov DKI dan Persija Jakarta guna mendesak dua wadah aspirasi sepakbola warga Jakarta tersebut.
“Jumat kami akan melakukan aksi ke kantor Pengprov PSSI DKI dan klub. Kalau sudah masyarakat yang berbicara, mereka akan ngomong apa. Gubernur saja sudah mendukung adanya revolusi PSSI kenapa mereka tidak,” ujar Richard.

Outlet Black Orange

JakNet..! The Jakmania Korwil Pondok Cabe memilki Outlet “The Jak Black Orange” yang berada di jalan Lebak Bulus Raya tepat di depan Gereja. BO (Singkatan Black Orange) adalah salah satu Outlet khusus penjulan atribut The Jakmania yang berasal dari Korwil Pondok Cabe. Namun, keberadaannya yang jauh dari wilayah Pondok Cabe tidak terlalu menjadi masalah. “Outlet kami memang jauh dari wilayah Pondok Cabe, tetapi Wilayah Lebak Bulus masih dari bagian Sub Korwil Pondok Cabe, jadi sama saja“. Ujar Bang Joy sebagai pemilik Outlet.

Menurut bang Joy dalam sehari, Black Orange mendapat keuntungan kurang lebih 500.000 Rupiah dan dalam sebulan Outlet ini, bisa mendapat keuntungan 3.000.000 Rupiah. Outlet yang berdiri pada tanggal 30 Mei 2010, bertepatan dengan pertandingan terakhir Persija melawan Arema, Outlet ini sudah cukup dikenal kalangan pecinta Persija.

“Nama Outlet Black Orange itu sendiri diambil dari sebuah nama tim sepak bola yang berada di Wilayah Pondok Cabe“. Ucap Bang Joy.

Posisi Outlet Black Orange ini, tempatnya sangat strategis, karena berdekatan dengan Terminal Lebak Bulus dan Sekretariat The Jakmania Pusat menjadi daya tarik sendiri bagi Outlet Balck Orange. “Biasanya kalau selesai Brifing Mingguan di Sekretariat The Jakmania, seluruh anggota The Jakmania Pondok Cabe atau dari wilayah lainnya, semuanya pada berkumpul disini”. ujarnya.(dj)

Bentrok Supporter Di Senayan Adalah Rekayasa

Demonstrasi yang menginginkan adanya perubahan dalam tubuh PSSI dan Nurdin harus diwarnai dengan bentrokan. Keributan ini terjadi antara dua kelompok suporter yang memang dikenal tidak akur, Jakmania dengan Bonek Mania. Benarkah begitu?

Dari berita yang telah beredar menerangkan bahwa bentrokan bermula dari ratusan massa yang mengatas namakan pendukung klub Persija Jakarta melakukan aksi di depan Hotel Atlet Century, Senayan. Aksi mereka sambil membawa gambar poster dari pendiri Liga Primer Indonesia Arifin Panigoro yang mengenakan atribut bajak laut.

Saat sedang melakukan aksi, melintas di depan The Jakmania, sekelompok supporter Bonek Mania yang akan berkonvoi ke depan kantor Menegpora di jalan Asia-Afrika melintas usai berdemo di depan kantor PSSI.

The Jakmania yang kebanyakan adalah remaja tanggung ini, mengejek Bonek yang lewat tersebut. Suasana sempat mereda setelah koordinator lapangan meminta massa tetap tenang. Namun, karena sudah terbakar emosi, The Jakmania tetap menyerang Bonek dengan menggunakan senjata bambu. Terlihat ada pecahan kaca berserakan di jalan.

Pasukan anti Huru-Hara pun langsung bergerak cepat mengamankan situasi. Terdengar beberapa kali polisi melepaskan tembakan peringatan untuk menakuti massa. Suasana lalu lintas di jalan Pintu I pun terpaksa ditutup.

Namun aksi itu ditepis keras oleh Ketua Satu The Jakmania, Chaerul Ichsan. Menurutnya, Organisasi The Jakmania hari ini tidak mengadakan demonstrasi. “Saya menegaskan bahwa hari ini The Jakmania tidak tergabung dalam demo di Senayan. Sesuai dengan Keputusan Organisasi, The Jakmania itu resmi berdemonstrasi itu hari Rabu kemarin bukan hari kamis,” ungkapnya.

Sekretaris Umum The Jakmania, Richard Akhmad juga membantah telah menerjunkan anggotanya pada aksi kali ini. “Bukan. Itu bukan anggota The Jakmania. Gua enggak tahu siapa yang main,” kata Richard.

Bonek Mania, melalui akun Twitternya juga menegaskan kalau pihaknya tidak terlibat bentrok dengan para The Jakmania, “Kami mengklarifikasikan bahwa supporter the jack mania tidak bentrok dgn kami, itu provokasi mohon dibenarkan jgn memprovokasi @whatsonANTV” ungkap Bonek Mania dalam akun Twitternya.

Senada dengan hal tersebut, Chaerul Ichsan atau yang akrab disapa Cibom menegaskan, “tidak benar The Jakmania bentrok dengan Bonek, karena saat ini tujuan kita adalah sama, ingin adanya perubahan dalam tubuh organisasi PSSI dan menurunkan Nurdin Halid dari ketua umum PSSI,” ungkap cibom.

Kadri Amin ngaku Kordinator Suporter The Jakmania

Disisi lain terjadinya bentrokan antar supporter siang kemarin (24/2), dipicu oleh sekolmpok orang yang mengatasnamakan dirinya suporter Persija yang menghina terus suporter dari Bonek Surabaya dan Bobotoh Bandung serta suporter lainnya secara terus menerus lewat pengeras suara yang dipasang di kendaraan, siang ini.

Kelompok supporter yang tergabung hampir semuanya memakai kaus kebangaannya Persija dengan warna orange ditarik mundur dari tempat aksi Revolusi PSSI di Stadion Gelora Bung Karno. “Kita tarik dulu. Dan hari ini akan dirapatkan,” ujar Kadri Amin, yang mengatas namakan dirinya sebagai Koordinator suporter The Jakmania, Kamis (26/2).

Ia mengatakan bentrokan antara suporter karena ada yang memanas-manasi suasana.”Ya tadi ada kata-kata yang menghina suporter lain. Itu hanya ungkapan emosional anak-anak saja,” ujarnya.

Kadri mengatakan, pihaknya akan melihat dulu situasi lapangan buat besok agar tidak terjadi bentrokan lagi antarsuporter. “Kita lihat nanti, buat besok. Akan dirapatkan dulu. Mungkin kalau nanti turun kita tidak akan menggunakan kaus oranye.” Ungkap Kadri.

Menanggapi hal itu, secara tegas Ketua satu The Jakmania, Cibom mengklarifikasinya, “siapa itu Kadri Amin? Dia bukan Pengurus The Jakmania!, dia juga bukan Anggota The Jakmania!,” ungkapnya.

Cibom menambahkan kalau bentrokan hari ini adalah rekayasa yang bertujuan untuk mencoreng nama baik The Jakmania dan merupakan kelompok yang dibayar.

“Ini adalah upaya kelompok Nurdin Halid untuk mencoreng The Jakmania dan tidak mengininkannya adanya perubahan dalam tubuh PSSI,” ujar Cibom.

Mantan Ketua Umum The Jakmania, Danang A Ismartani juga menambahkan dalam akun facebooknya, “ada orang bayaran berbaju Oren muncul bikin aksi tandingan,” ungkapnya dalam akun facebook pribadinya.

Terakhir, Cibom berpesan kepada seluruh supporter di Indonesia agar tidak terprovokasi dengan adanya pemberitaan bentrokan yang beredar dimedia masa ataupun elektronik. “Itu akal-akalannya kelompokNurdin Halid agar suporter Indonesia terpecah belah!” ungkapnya. (Toriki)

Sabtu, Persija Uji Coba Lawan Pra PON DKI

Level persiapan Persija Jakarta jelang putaran kedua kompetisi Indonesian Super League (ISL) terus meningkat. Setelah beberapa hari menjalani latihan bersama, hari Sabtu (5/3), Macan Kemayoran berencana kembali menggelar uji coba.

Menurut Pelatih Kepala Persija, Rahmad Darmawan, uji coba ini akan digelar di Stadion Ciracas, Jakarta Timur, 5 Maret 2011. Yang menjadi lawan Macan Kemayoran adalah tim Pra PON DKI.

Persija hanya akan mengagendakan satu kali uji coba lagi menjelang kompetisi Indonesian Super League (ISL) putaran ke dua. Uji coba akan diagendakan seminggu sebelum partai kandang perdana Persija menghadapi Persiba Balikpapan diputaran ke dua, 13 Maret mendatang.

Dikatakan pelatih Persija, Rahmad Darmawan, alasan hanya akan mengagendakan satu kali uji tanding karena tim pelatih akan fokus dalam pembenahan fisik dan kerja sama tim. Uji coba nanti hanya untuk mematangkan latihan yang telah dilakukan.

“Jadi kita hanya akan sekali saja uji coba, itupun dilakukan seminggu sebelum lawan Persiba. Uji coba sekali kami nilai sudah cukup untuk mengukur program latihan yang telah dilaksanakan,” kata Coach RD, di Stadion Ciracas, Selasa (1/3) sore.(trq)

Terinspirasi Banyaknya Musibah, Jakmania Beli Ambulans untuk Misi Kemanusiaan

Kepengurusan The Jakmania di bawah kepemimpinan

Lanko Ranggamone sudah 100 hari. Banyak hal yang dilakukan. Selain men-support
Bambang Pamungkas saat berlaga, di sela-sela waktunya,organisasi suporter ini juga melakukan misi kemanusiaan.

CHOLIS FAIZI, Jakarta

MOBIL ambulans jenis elf parkir tepat di depan sekretariat The Jakmania di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, kemarin sore. Semula sempat ada dugaan kalau ada anggota The Jak – sapaan The Jakmania – yang terluka karena kecelakaan atau bentrok antarsuporter.

Setelah dilihat dari dekat, mobil itu bertuliskan “Bang Jak” dengan huruf warna oranye dan ada keterangan bertuliskan Badan Pengabdian The Jakmania (Bang Jak). “Itu mobil kita bro” ujar Lariko Ranggamone, ketua umum The Jak, sambil menyapa wartawan koran ini. Ini sesuatu yang jarang terjadi. Sebab, para suporter biasanya cenderung “menghabiskan” uangnya untuk membeli perangkat alat musik drum, pembuatan merchandise, spanduk atau alokasi dana untuk tur tandang bagi suporter jika bermain di luar kota.

Tapi, The Jak temyata masih punya sisa uang selain untuk memenuhi kebutuhan rutin mereka. Sebab itu. Ayah Riko – panggilan akrab Lariko -dan teman-temannya memutuskan untuk membeli ambulans yang bisa digunakan untuk misi kemanusiaan. “Selain bisa memberi pertolonganjika sewaktu-waktu ada kejadian di lapangan, ambulans ini dapat membantu keluarga suporter yang sedang meng-alami musibah. Misalnya, kemarin kita baru membantu keluarga The Jak yang meninggal dunia,” kata Riko.

Sejak Riko memimpin The Jak, kelompok suporter ini banyak melakukan hal positif. Misalnya, mengadakan pengajian rutin setiap pekan bagi suporter yang akrab dengan seragam oranye itu. “Peminatnya sangat antusias. Bekal rohani merupakan hal yang sangat mendukung untuk bisa memunculkan pribadi yang baik. Hal ini dapat menurunkan tindakan yang tidak terpuji suporter saat di jalan dan kapan pun,” jelas pria bertubuh tambun itu.

Bahkan, kegiatan kemanusiaan im dibuat spesial oleh jajaran pengurus The Jak. Klub suporter yang didirikan oleh 40 orang itu bahkan membuat divisi kepengurusan yang khusus memperhatikan segala program dan kinerja yang bersifat kemanusiaan. “Kami menamakannya Bang Jak. Pengabdian The Jakmania.” katamantan ketua harian The Jakmania itu. Tugas Bang Jak juga muncul dari keadaan ibu kota yang membuat hati para petinggi The Jak tergugah. Banyaknya bencana banjir, kebakaran hingga berbagai musibah yang menimpa masyarakat Jakarta, membual The Jak tidak mau tinggal diam melihat kejadian di daerahnya itu.

“Maka dari itu kami langsung membuat Bang Jak. Karena kami juga sudah mempersiapkan para ahli profesional. Anggota-anggota kami yang berprofesi sebagai dokter maupun tim SAR diajak kembali untuk bisa memberikan sumbangsih terhadap kinerja The Jak,” “Saat ini, kami sudah memiliki para ahli untuk bencana alam dan juga dokter-dokter profesional di dalam tim kami. Kami bertekad Bang Jak ini akan terus eksis dan berada dijalumya untuk menolong sesama,” tandas Riko. ()

7 Pernyataan The Jakmania!!!

7 Pernyataan The Jakmania!!!

1. The Jakmania akan selalu berada digaris terdepan dalam mengawal gerakan Revolusi PSSI.

2. The Jakmania menyatakan kecewa dengan sikap Pengprov PSSI DKI Jakarta dan Pengurus Klub Persija yang mendukung statusQuo PSSI.

3. The Jakmania menyatakan menuntut kepada Pengprov PSSI DKI Jakarta dan Pengurus Persija untuk segera bergabung dalam gerakn revolusi PSSI sekarang juga!.

4. The Jakmania menyatakan kepada Pemerintah Pusat dan Daerah bahwa kami menolak pembangunan (MRT) yang tanpa SOLUSI mendasar.

5. The Jakmania menyatakan, bahwa kami juga adalah masyarakat Jakarta yang membayar pajak dan kami juga adalah pelaku pembangunan (bukan sekedar objek) dan kami juga adalah modal Sosial Jakarta, untuk itu keberadaan dan keberlangsungan kegiatan organisasi kami adalah hal utama dan penting untuk diperhatikan dengan saksama oleh Pemerintah daerah dan Pusat.

6. The Jakmania menyatakan meminta kepada Pengprov PSSI DKI Jakarta dan Pengurus klub Persija untuk menyampaikan keberatannya atas rencana pembangunan MRT tersebut jika tanpa SOLUSI yang jelas dan tepat Janji dan The Jakmania ada didalamnya.

7. The Jakmania menyatakan, apabila poin 3 dan 6 tidak ditindaklanjuti, maka kami menyerukan kepada Pengprov dan Pengurus Persija untuk MUNDUR dari jabatannya dan kita akan menduduki kantor mereka.

Jakarta, 4 Maret 2011

Larico Ranggamone & Richard Achmad

Ketua Umum The Jakmania & Sekertaris Umum The Jakmania

Tim Pra-PON Banyak Pemain dari Luar Jakarta


Pada pertandingan uji coba Pra PON DKI saat melawan Persija di kecam keras oleh pengurus SSB Urakan FC, Ekat Pramono. Menurutnya seluruh pemain yang tergabung dengan tim Pra-PON DKI untuk 2012 nanti, berasal dari luar Jakarta. “Pemain Pra-PON, hampir 80% dari luar Jakarta, sisanya villa 2000, ini harus dirubah total dan jelas-jelas KKN,” ucap Ekat Pramono, pembina SSB URAKAN FC, kepada Thejakmania.net, ditengah-tengah tribun penonton.

Pernyataan Ekat Sapaan akrabnya, memang sangat wajar, mengingat Pembina SSB Urakan FC ini, sudah mengetahui peta keberadaan pemain yang latihan di seluruh SSB yang ada di DKI Jakarta.

Melihat kenyataan tersebut, setelah pertandingan uji coba usai, Ekat menghampiri pemain, pelatih dan Official tim Pra-PON yang masih berada dipingir lapangan.

Kekecewaan Ekat beserta rekannya yang masih berada di tribun penonton, langsung melampiaskan dengan melontarkan pernyataan keras dihadapan seluruh punggawa tim Pra-PON, “Seluruh pemain yang di masukkan tim Pra-PON, semuanya pemain kampung, bukan pemain asli Jakarta” ucap Ekat memberikan pernyataan dihadapan Masyarakat, Wartawan, Korlap Jakmania, pemain Persija dan beserta Rahmad Darmawan yang masih berada dipinggir lapangan.

Kasus KKN yang sering terjadi di pembinaan sepakbola memang sudah sering terjadi, sehingga pembinaan tidak berjalan sesuai dengan apa yang dinginkan.

Menurut pantauan Thejakmania.net, kejadian tidak terduga ini, membuat seluruh pencinta sepakbola Indonesia menjadi tahu, penyebab kegagalan yang sering dialami bangsa Indonesia dalam membina pemain usia muda.

Kejadian tidak terduga ini, sekaligus menjadi cambuk buat tim Persija sebagai induk besar sepakbola Jakarta, untuk lebih transparan dalam perekrutan pemain yang akan bermain di Persija, khususnya merekrut pemain muda yang bermain di klub-klub dibawah naungan tim Persija. (par)

Stadion Ikada

Jauh sebelum ada Senayan, Lapangan Ikada yang juga disebut Lapangan Gambir merupakan pusat kegiatan olah raga. Nama lapangan Ikada sendiri baru dikenal pada masa pendudukan Jepang, ketika negara itu menduduki Jakarta pada 1942, dan kemudian mengganti sejumlah nama tempat, lapangan dan jalan-jalan. Dinamai Ikada, karena di lapangan ini para atlet Ibu Kota setiap hari mengadakan latihan-latihan. Tapi yang memanfaatkan lapangan itu sebenarnya bukan hanya para atlet saja. Karena di sekitar lapangan yang luas itu terdapat pula belasan lapangan sepakbola, termasuk lapangan hockey. Di lapangan ini terdapat pula tempat pacu kuda. Termasuk lapangan pacu kuda untuk satuan militer dari kavaleri. Di lapangan inilah sejumlah klub sepakbola pada tahun 1940-an dan 50-an memiliki lapangan sendiri. Seperti lapangan Hercules, VIOS dan BVC, yang merupakan kesebelasan papan atas pada kompetisi BVO (Batavia Vootball Organization) dan setelah kemerdekaan digantikan oleh Persija.

Sebelum adanya Senayan (1962), Ikada digunakan sebagai tempat latihan dan pertandingan PSSI. Di tempat inilah sebelum lapangan itu dibongkar diselenggarakan pertandingan-pertandingan sepak bola bergengsi. Termasuk mendatangkan berbagai kesebelasan luar negeri. Nama-nama pemain sepakbola seperti Ramang, Djamiat Dalhar, Tanoto (Tan Liong Houw), Kiat Sek, Van der Vin, bahkan kemudian generasi almarhum Sutjipto Suntoro dan masih puluhan nama lagi selalu bermain di sini. Iswadi Idris dan Bop Hippy yang kemudian menjadi pemain nasional dibentuk dari tempat ini melalui kompetisi-kompetisi gawang (di bawah 14 tahun).

Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-II tahun 1952 di sebelah selatan lapangan ini dibangun sebuah stadion, yang juga diberi nama Stadion Ikada. Proses pembangunan itu singkat, hanya 93 hari. Namun nama itu cukup membekas sehingga nama Stadion Ikada makin dikenal.



Di lapangan inilah pada 13 September 1945 di bawah ancaman moncong meriam dan bayonet Jepang, rakyat Ibu Kota dan sekitarnya mengadakan rapat raksasa untuk lebih mempersatukan rakyat dalam membela kemerdekaan. Tapi karena menghadapi ancaman Jepang dan mencegah rakyat menjadi korban, Bung Karno hanya berpidato sangat pendek. Takut akan terjadi ‘banjir darah’, Presiden Soekarno menganjurkan agar massa rakyat segera bubar dan pulang ke tempat kediamannya masing-masing.

Almarhum Adam Malik yang hadir dalam rapat raksasa itu dalam bukunya Riwayat Proklamasi Kemerdekaan 1945 menyebutkan bahwa rapat raksasa yang diselenggarakan kelompok Menteng 31 itu tanpa persiapan sama sekali. Menurut mantan Wapres, keadaan itu berbeda ketika Jepang mempergunakan Lapangan Ikada untuk menggembleng semangat ala tiga A (Aku Anti Amerika) yang persiapannya dilakukan selama berhari-hari.

Tentu saja generasi sekarang tidak lagi mengenal lapangan Ikada. Karena tiap orang menyebutnya Lapangan Monas. Lapangan terluas di dunia ini dibangun oleh gubernur jenderal Herman William Daendels (1818). Mula-mula namanya Champ de Mars karena berbarengan dengan kekuasaan Napoleon Bonaparte yang menaklukkan Belanda. Tapi ketika Belanda berhasil merebut kembali negerinya dari Prancis, namanya jadi Koningsplein (Lapangan Raja). Sementara rakyat lebih senang menyebut Lapangan Gambir, yang namanya kini diabadikan untuk nama stasion kereta api.(GRY-JO)

REPUBLIKA – Sabtu, 22 April 2006

HADIAH JUARA BUAT WARGA KOTA ( PERSIJA JUARA 1973 )

Kesebelasan Persija berhasil mengalahkan kesebelasan Persebaya (1-0) dalam grandfinal kejuaraan nasional PSSI. Persebaya bermain kasar dan nyaris terjadi baku hantam. Wasit Djuremi tak berwibawa.

DI bawah tatapan mata gubernur Moh. Noer, kesebelasan Persebaya berbuat segala-galanya untuk merebut kembali gelar juara yang pernah direnggutnya 21 tahun yang lalu — termasuk bermain keras. Namun lebih dari 100.000 perionton Stadion Utama menyaksikan pula bahwa permainan keras yang menjurus kotor itu justru merupakan racun yang membunuh peluang juara Persebaya. Malam itu, Selasa tanggal 12 Desember, praktis merupakan peristiwa ulangan dua tahun yang lalu (6 Oktober 1971) di antara kedua kesebelasan dalam memperebutkan Kejuaraan Nasional PSSI. Dan dengan posisi tanpa kompromi yang kurang menguntungkan Persija, semula para pecandu bola dihadapkan pada teka-teki, taktik dan strategi apa yang akan dikembangkan oleh kedua kesebelasan pada saat-saat yang menentukan itu.

Daerah-tak-bertuan. Tapi rupanya untuk menjawab teka-teki itu, sepak-terjang Rusdi Bahalwan, back kiri Persebaya, memegang kuncinya. Menit-menit pertama ia berpapasan dengan Iswadi kanan-luar Persija, dan cara Rusdi membendung terobosan Kapten Persija ini, segera menjawab dengan komplit apa yang akan terjadi pada sisa-sisa pertandingan yang masih panjang. Ditambah pula dengan Wasit Djuremi yang berkwalifikasi kelas FIFA — tapi agaknya lupa membawa kartu merah — jelas pimpinannya ini memberi inspirasi bagi Persija untuk melayani tantangan lawan di kandang sendiri. Begitulah jadinya: ketika Sutan Harhara berusaha menghadang Kadir dengan cara Rusdi, arena pertandingan nyaris berubah menjadi daerah tak bertuan. Pada menit ke-15 dan selama 6 menit: petugas keamanan, wartawan-foto, ofisial dan cadangan kedua kesebelasan turut sibuk di dalam adegan yang disensu TVRI. Nampaknya siasat Persebaya unluk menteror mental anak-anak Ibukota dengan kekerasan fisik paling tidak untuk sementara berhasil. Ketika Iswadi dan Jacob Sihasale setuju untuk melanjutkan permainan, Anjasmara, Sofyan Hadi dan Sumirta nampaknya mulai ciut nyalinya. Sementara Iswadi lebih berhati-hati, meski dalam duel ia toh memperlihatkan kelihayannya untuk mengelak ataupun menggasak kaki lawan. Di dalam kemelut keras lawan keras tanpa wibawa wasit Djuremi, hanya etika pemain dan disiplin penonton agaknya yang menyelamatkan final ini dari situasi yang memburuk.

Bermuka-kartu. “Sayang Persija terpancing oleh permainan kasar Persebaya”, kata Sarman Panggabean pada TEMPO sewaktu turun minum. “Mereka sebenarnya jangan meladeni”, tambah Ronny Paslah yang turut menyaksikan di pinggir lapangan. Kedua pemain edan itu bukan tidak tahu bahwa resep mujarab yang biasa dipaka PSMS mengalahkan Persija, kini sedang ditrapkan Persebaya terhadap anak-anak Jaya. Tapi rupanya lain Medan, lain Persebaya. Yang pertama memancing kemarahan lawan, bikin groggy mentalnya dan mencuri peluang ketika lawan lengah. Sementara Persebaya lebih mirip menjaring, hantam-kromo dan merusak keseimbangan kerjasama trio Ngurah Ray – Waskito – Kadir. Dan jangan lupa pemain seperti Risdianto yang selalu bermuka-polos bukan tidak tahu ia dan rekan-rekannya berada dalam jaring Persebaya. Itulah sebabnya di babak kedua ketika kiper Tjong dan barisan belakang Persebaya bersantaisantai mempermainkan bola – dengan maksud mengulur waktu dan memaksa pertandingan berakhir seri – Risdianto mengatur barisan depan Persija memulihkan kepercayaannya. Kesempatan itu akhirnya tiba di menit ke-78, ketika Andi Lala yang menggantikan Arwiyanto dimakan Diono. Tendangan bebas untuk Persija dali daerah penalti Persebaya terjadi. Risdianto berbisik pada Lala. Barangkali penyerang-tengah Persija ini mengingatkan rekannya bahwa dalam beberapa pertandingan terdahuhl ia terlampau sering mengecewakan suporter Persija dalam adegan di muka gawang. Dan dengan sebuah cuilan, bola disuguhkan pada Lala. Pekerjaan selan jutnya adalah menggenjot biji longkong itu ke sudut kanan gawang Persebaya. Seantero Stadion bergema. Yang tua yang muda, semuanya bangkit menyambut bobolnya gawang Tjong. Hadiah Natal dan Tahun Baru bagi warga ibukota. Bola bergulir lagi. Kini giliran Hudo Hadianto bersantai-santai. Wasit Djuremi nampaknya bingung melihat Persija bisa menang. Dan iapun makin melongo ketika Persija sama pandainya mengulur-ulur waktu.

Biang Kerok. “Tiada perarutan untuk menindak taktik mengulur waktu”, kata Ketua Komisi Wasit PSSI, Besus. Meskipun Besus mengakui bahwa biangkerok yang merampas mutu final kejuaraan 1973 ini diawali pada menitmenit pertama, ketika Djuremi sudah harus memperingatkan Rusdi Bahalwan dengan kartu kuning. “Saya akui pimpinan wasit amat buruk”, katanya pada TEMPO seusai pertandingan. Dan brengseknya pimpinan wasit itu tak perlu dipungkiri, ikut pula merusak mutu permainan yang semula diharapkan paling tidak bisa berkembang seperti dalam final Persija – Persebaya (1-1) dua tahun lalu. Tapi siapa nyana, kali ini ditutup dengan pertandingan yang paling jorok dari seluruh pertandingan di babak final kejuaraan 1973. Dan siapapun yang mencintai olahraga keras ini, toh tidak akan memicingkan mata terhadap pemerkosaan kaidah-kaidah permainannya.(GRY-JO)

Sumber : Tempo 22 Desember 1973

Alangkah Indahnya Jika Supporter Indonesia Bersatu

Sudah banyak kerugian yang ditimbulkan akibat dari perkelahian antar supporter., dari korban luka-luka parah maupun ringan bahkan sampai merenggut nyawa seseorang. Korban yang tidak bersalah pun menjadi banyak, seperti masyarakat yang terkena sambitan, timpukan yang berada di sekitar tempat terjadinya perkelahian antar supporter, padahal masyarakat itu tida tahu apa-apa tentang perkelahian itu tetapi malah jadi korban. Karena hanya masalah saling ejek-ejekan saja harus menimbulkan korban. Padahal perkelahian itu tidak ada untungya, yang menang ditangkap polisi kalau tidak masuk rumah sakit, yang kalah masuk rumah sakit juga dan masuk ke dalam kuburan untuk selamanya. “Mau sampai kapan masalah ini terus terjadi ? Mau sampai kapan korban harus berjatuhan ? Kita ini kan satu negara satu bangsa satu nusa satu saudara yaitu INDONESIA.

Semboyan negara kita adalah “BHINEKKA TUNGGAL IKA”, yang artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu. Harusnya semua supporter di Indonesia memakai semboyan ini, walaupun berbeda tim kebanggaan, berbeda warna, berbeda dukungan dan nyanyian, kita itu tetap satu yaitu INDONESIA. Boleh lah kita bermusuhan di dalam stadion ketika pertandingan berlaga, kita perang nyanyian untuk mendukung tim pujaan kita TANPA HARUS ADA KATA-KATA RASIS yang menimbulkan perkelahian, kita perang atraksi, dan lain sebagainya yang bersifat positif, tetapi ketika pertandingan selesai kita kembali lagi menjadi satu tali persaudaraan, hanya 2 x 45 menit saja kita saling bermusuhan.

Setiap tim pujaan kita bertandang ke kandang lawan, kita pun ikut bertandang ke kandang lawan karena kita adalah supporter, dimana tim kita berada disitu juga kita berada. Namun ketika dalam perjalanan, sering kali kita mendapatkan teror dari supporter lain, mendapatkan sambitan dan timpukan karena hanya keegoisan yang ada di dalam diri. Misalnya supporter A datang ke kota B, namun supporter C telah menunggu supporter A di perjalanan dan langsung memberikan teror, dan kejadian itu terus terulang ketika kelompok supporter melakukan tur tandang. Padahal kita kalau saling sambut menyambut dengan rasa persaudaraan , rasa kekeluargaan, kita pun merasa enak melakukan tur tandang untuk mendukung tim kesayangan kita, seolah-olah kandang tim lain menjadi kandang kita juga karena adanya rasa persaudaraan.

Namun rasa keegoisan yang ada, kefanatikan tim yang terlalu berlebihan sehingga menjurus ke arah yang negatif menimbulkan perkelahian dan ketidaknyamanan masyarakat yang melihatnya. Masyarakat sudah menggangap supporter itu terkenal dengan rusuh. “Apakah kita mau dicap jelek terus dimata masyarakat ?”, kalau jawaban dari seorang supporter bukan perusuh tentu tidak mau, karena mereka tidak melakukan kerusuhan itu. Karena hanya sekelompok orang yang perusuh yang lain menjadi terkena imbasnya dari kelompok perusuh itu, nama supporter itu menjadi jelek dimata masyarakat, padahal tidak semua supporter melakukan itu tetapi kita semua menjadi korban tidak bersalah.

“SAMPAI KAPAN SEMUA INI HARUS TERJADI ??? SAMPAI KAPAN HARUS KORBAN JATUH KARENA KEEGOISAN”. Sudah saatnya kita semua meninggalkan keegoisan dan kefanatikan tim yang mengarah negatif yang membuat masyarakat takut bila sekelompok supporter sedang berkumpul, karena masyarakat sudah mengganggap supporter adalah perusuh. Supaya tidak ada lagi korban berjatuhan. Kita hanya bermusuhan 2 x 45 menit ketika pertandingan berlaga, bermusuhan perang atraksi dan nyanyian. Ketika supporter lain datang ke kandang kita, kita harus menyambut dengan rasa persudaraan, dan langsung mengucapkan “SELAMAT DATANG, SELAMAT DATANG YUK BERGEMBIRA BERSAMA KAMI THE JAKMANIA". Indahnya jika satu stadion kita duduk bersama saling beratraksi mendukung tim pujaan masing-masing, tidak ada lagi tawuran dan perkelahian antar supporter, masyarakat juga menggangap supporter sebagai kelompok yang ramah, sopan dan santun.

“SATU NUSA SATU BANGSA SATU BAHASA KITA, TANAH AIR PASTI JAYA UNTUK SELAMA-LAMANYA, INDONESIA PUSAKA INDONESIA TERCINTA, NUSA BANGSA DAN BAHASA KITA BELA BERSAMA”. Dan seharusnya lagu ini menjadi alat untuk pemersatu seluruh supporter di indonesia.

DAMAILAH SUPPORTER INDONESIA

Bersatu Dalam Kekompakan Untuk Persija.

“TINGGALKAN RAS TINGGALKAN SUKU, SATU TEKAD DUKUNG PERSIJA, DIBAWAH BENDERA JAKMANIA, MAJULAH PERSIJA PANTANG MUNDUR”. Itulah sepenggal potongan lagu dari jakmania dalam mendukung Persija Jakarta. Menurut gw arti dari lagu itu adalah tak ada pandang bulu, pandang usia, dari mana asal kita, dari mana kelompok kita berasal, walaupun semua berbeda-beda, tetapi kita tetap satu yaitu jakmania yang selalu mendukung Persija. Tidak ada yang dibeda-bedakan dalam mendukung Persija Jakarta, mau orang kaya, orang elite ( ekonomi sulit ), mau ganteng, mau cantik, dan lain sebagainya “KITA TETAP SATU YAITU JAKMANIA”.

Supporter jakmania adalah pemain ke-dua belas dari Persija. Ibarat kata jakmania itu sebagai “ SAYAP DARI PERSIJA” yang tugasnya adalah selalu mendukung Persija dimanapun Persija berada, untuk mencapai satu tujuan, satu tekad yaitu” JUARA”. Karena jakmania merupakan sayap dari Persija, jakmania harus bisa membawa Persija terbang tinggi ke atas yaitu JUARA, Dengan cara selalu memberikan dukungan terhadap Persija, saat tandang maupun kalah, saat duka maupun duka. Dimana ada Persija dan disitu juga ada jakmania. Karena Nyanyian dan lagu-lagu yang diteriakan oleh supporter jakmania yang meneriakkan dengan lantang PERSIJA, PERSIJA, DAN PERSIJA, telah membuat mental pemain Persija menjadi mental macan yang haus mangsa, dan sebaliknya pemain lawan akan menjadi ciut nyalinya karena teriakkan para jakmania tersebut.

Namun sekarang ini suasana di stadion senayan jika Persija sedang berlaga agak sedikit aneh. Aneh disini dalam artian, kekompakkan dalam memberikan dukungan terhadap Persija sekarang ini menjadi tidak kompak lagi, “ ADA APA DENGANMU JAKMANIA???”. Di setiap sektor tribun pasti ada aja dirigen dadakan yang memandu jakmania untuk beratraksi. Padahal kalau setiap sektor tribun ada dirigen malah bagus kan, malah makin gampang untuk mengkordinir untuk beratraksi, tetapi dirigen dadakan tersebut membuat kacau suasana beratraksi jakmania. Dirigen yang satu nyanyi lagu apa, yang satu lagi nyanyi apa, kan jadinya gak nyambung, malah bertabrakan yang ada semua itu. Pemain Persija mungkin bisa juga bingung dan berkata dalam hati “ ini kok jakmania nyanyi apa yah, kok gak jelas yah”. Yang ada kita bukan membuat pemain persija menjadi semangat malah membuat Persija jadi gak semangat,

Dan setiap dirigen dadakan adalah perwakilan dari setiap kelompok yang datang, jadi seolah-olah mereka itu pengen mencari sensasi dan nama aja di stadion. Supaya kelompok mereka dikenal oleh orang banyak. Klo mw kelompoknya supaya terkenal jangan di jakmania carinya, cari aja di kontes-kontes musik, atau gak nonton aja konser musik trus lu semua pada gaya-gaya dah tuh biar disorot kamera trus terkenal kan langsung. Ini jakmania bang, tempat para pendukung Persija bukan tempat untuk menjadi ajang untuk terkenal-kenalan.

Dulu waktu lebak bulus sehabis gw nonton Persija berlaga, pas nyampe rumah gw tanya ame temen gw,” tadi jelas gak jakmania nyanyi apa???, trus kata temen gw, “ mantap banget jakmania nyanyi dan beratraksinya, kompak banget dah.. tapi sekarang kalau gw tanya itu lagi sama temen gw, temen gw langsung jawab “ sekarang jakmania udah gak kompak, udah gak mantap lagi atraksi dan nyanyiannya, pas persija ngegolin doang baru kompak lagi”. Dalem hati gw, “kok bisa yah semue itu terjadi???” dan gw sempet gak percaya sama temen gw, trus gw nonton siaran ulang Persija di tv, pas gw nonton emang bener udah gak kompak lagi suara jakmania.

Seperti yang gw bilang tadi, kalau jakmania itu sayap dari jakmania, jika jakmania sekarang udah gak kompak lagi beratraksi dan bernyanyi, gimana kita mau bawa Persija terbang ke atas kan, sayap yang satu terbang ke kanan yang satu terbang ke kiri, kapan mw sampainya persija ke atas kan, begitu juga dengan atraksi dan nyanyian, kalau kita gak kompak, pemain Persija malah jadi bingung, malah gak ada pelecut semangat kemenangan dari jakmania.

Gw berharap ke depannya jakmania bisa kompak dalam beratraksi dan bernyanyi dalam mendukung Persija. Tinggalkanlah keegoisan kelompok-kelompok, karena pada dasarnya “ KITA ITU SATU YAITU JAKMANIA”. Buat apa sih mencari sensasi supaya kelompok-kelompok lu pada menjadi terkenal di stadion, kan lebih baik kalau jakmania itu kompak, karena semua itu buat kebaikan kita semua kok bukan buat individu tapi buat persija dan jakmania.” MARI RAPATKAN BARISAN, SATUKAN TEKAD DAN TUJUAN, DAN YANG PALING TERPENTING ADALAH BERSATU DALAM KEKOMPAKKAN UNTUK PERSIJA.”

JAK DEPSOS
( BARISAN ORANGE )

Oliver “Machine Man” Makor


Nama Oliver Makor memang sedikit asing di telinga pecinta sepakbola tanah air. Pemain yang akan berumur 37 tahun ini merupakan pemain asing anyar Persija Jakarta. Baru musim ini merumput di Liga Super Indonesia. Makor, begitu nama dia di jersey Persija Jakarta bernomor ‘’22’’.

Oliver Makor lahir pada 9 Oktober 1973 di Liberia. Berposisi asli sebagai gelandang ataupun striker sama baiknya(Utility Player). Mengawali karir di Monrovia Black Star(Liberia) pada tahun 1991-1992 lalu pada 1993 ia pindah ke Julius Berger FC(Nigeria) tahun 1994 ia bermain untuk Canon Yaounde(Kamerun) lalu pada periode 1994-1999 Makor bermain untuk sejumlah klub-klub di Liga Perancis, Grenoble Foot 38(1994-1996), Tours FC(1996-1997) dan Limoges Foot 87 (1997-1999) karir ia pun berlanjut ke Liga Yunani, setidaknya 10 tahun(1999-2009) ia menghabiskan karir nya di negri ‘’1000 Dewa’’ tersebut, Proodeftiki FC(1999-2001) ia bermain 43 kali dan mencetak 13 gol, lalu pada musim 2001-2002 ia dipenjamkan ke klub Eglaeo FC bermain 10 kali dan tidak mencetak gol dan pada musim 2002-2009 ia bermain untuk klub Ionikos FC, selama kurang lebih 7 tahun ia di klub ini mencetak 43 gol dari 165 kali penampilan nya bersama klub tersebut.

Pada musim 2010 ia pindah ke klub Persija Jakarta, ia menempati posisi gelandang serang yang ditinggalkan oleh Firman Utina yang hengkang ke Sriwijaya FC. Makor juga merupakan pemain timnas Liberia, mengawali debut pada tahun 1989 ketika negaranya, Liberia berhadapan Guinea. Ia sudah 25 kali memperkuat timnas Liberia dengan torehan 4 gol. Sampai saat ini, Makor telah mengkoleksi 3 gol bersama Persija Jakarta. Gol perdana nya ia cetak sewaktu Persija melawan Persijap pada beberapa waktu yang lalu, sedangkan 2 gol lain nya ia buat sewaktu Persija melawan tuan rumah PKT Bontang pada 10 Februari 2011 dan 2 golnya tersebut ikut andil membawa Persija meraih kemenangan 3-1 atas tuan rumah PKT Bontang. Inilah dia Machine Man Persija Jakarta, Oliver Makor. (JO-Odla)

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Oliver_Makor

Ayo Dukung Young Tigers

Jak Online -Seperti tim-tim ISL lainnya yang memiliki team junior usia dibawah 21 tahun, Persija pun memiliki pasukan muda yang bergabung di tim PERSIJA U-21 yang juga ikut serta dalam kompetisi ISL U-21. Selain sebagai salah satu kelengkapan administrasi dalam mengarungi ISL, team u21 juga sangat dibutuhkan dalam hal ini untuk pembinaan team Persija itu sendiri

Macan Muda atau yang sering di sebut Young Tigers ini memanglah berbeda dengan Tim Seniornya. Mereka seperti di anak tirikan, kalau melihat dari prosesi latihan dimana junior dan senior ditempatkan terpisah, venue bertanding mereka pun untuk tahun ini tidak ditempatkan di GBK, melainkan di Stadion Sumantri Brodjonegoro Kuningan.Selain itu mereka juga mengalami hal yang tidak jauh beda dialami senior yakni keterlambatan gaji.

Sedikit melupakan faktor - faktor seperti yang disebutkan diatas, young tigers juga "iri" dengan apa yang diterima seniornya dalam hal dukungan yang diberikan teman - teman The Jakmania maupun pecinta Persija lainnya kepada mereka.Karena menurut mereka di Persija u21 faktor dukungan teman - teman The Jakmania menjadi batre cadangan dalam tubuh mereka untuk memberikan sesuatu yang terbaik buat Persija.

Seperti yang terjadi belum lama ini dimana dalam akun twitter pribadi saya @elke81 dimana dalam status di jejaring sosial 140 karakter tersebut, saya membuat suatu tulisan ajakan untuk teman- teman menyaksikan langsung Persija Senior di GBK.

Ternyata status di akun twitter saya itu ditanggapi oleh salah satu akun pemain Persija U-21, dimana dia membalas status tersebut dengan tulisan "Juniornya juga di dukung dong :) " hati ini sedih begitu melihat balasan dari salah satu pemain Persija u21, karena jujur saya juga belum bisa langsung mendukung Persija u21 bertanding karena selain masih sekolah,faktor rumah saya yang di Cilegon sedikit membuat semua itu menjadi sulit.

Pada pertandingan terakhir young tigers di Kandang saat melawan SFC 11/2, keadaan sedikit berubah dengan lebih banyak dari teman - teman The Jak dan pecinta Persija lainnya yang hadir langsung di Stadion Sumantri kala itu, seperti yang saya pantau dari live tweet yang dilakukan oleh Crew Jak Online dalam akun twitternya @JakOnline.

Walaupun belum bisa seperti disaat senior berlaga yang dihampir setiap partai kandang tidak kurang 30rbuan The Jak hadir memadati GBK, paling tidak dukungan terhadap young tigers pada saat melawan SFC cukup memberikan semangat berlebih,itu terbukti dengan kemenangan yang mereka persembahkan padahal mereka tertinggal terlebih dahulu dibabak pertama.

Tampak hadir juga Ayah Riko Ketua Umum The Jakmania dalam pertandingan Persija u21 vs SFC u21 bersama kurang lebih 50an The Jak yang hadir pada sore itu.

Terimakasih juga diberikan kepada rekan - rekan Crew JO yang tidak henti- hentinya terus memberikan update informasi tentang Persija baik senior,maupun junior,sehingga lumayan banyak yang memberikan dukungan terhadap young tigers. Berharap suatu saat nanti young tigers mendapatkan porsi yang sama untuk selalu di dukung oleh teman - teman The Jak. (JO-Elke Jak Kopel Cilegon)

Salam Suar & Asap..!!

Salam Suar & Asap..!! Ya, Begitulah saya mengomentari setiap aksi rekan-rekan yang dengan penuh antusias menyalakan Red Hand Flare & Smoke Bomb (Bom Asap) disetiap pertandingan Persija, harus diakui, suar yang berasal dari Red Hand Flare yang rata-rata menyala dengan durasi sekitar 60 detik dengan pancaran cahaya berkisar 15,000 candela ini benar-benar dapat menghipnotis seisi stadion yang larut dalam sorak kegembiraan dan kebanggaan yang disertai dengan puncak emosi yang meninggi tatkala Persija berhasil mencetak gol ke gawang lawan ataupun disaat sesi pembukaan di partai-partai penting pertandingan Persija dengan harapan yang meninggi untuk dapat meraih kemenangan dan kepuasan tertinggi ketika Persija berhasil menang dalam sebuah pertandingan.

The Spirit Of Jakarta

This is Jakarta..!!

Sedangkan efek asap oranye yang ditimbulkan saat pelatuk unit Smoke Bomb ditarik juga menjadikan suasana tribun berubah menjadi magis dengan kepulan asap oranye yang bergumpal-gumpal dan membubung tinggi ataupun menyebar keseluruh penjuru tribun seakan menunjukkan identitasnya, Ini Kami, Supporter Oranye Pendukung Persija.. mungkin begitu pesan yang ingin disampaikan melalui gelontoran “Orange Smoke” yang sering bertabrakan dengan “White Smoke” di udara dari suar RedFlare yang dinyalakan bersama-sama.. sebuah kenikmatan yang tak ternilai harganya dapat menyalakan dan menyaksikan “The Spirit of Smoke” yang layaknya seperti “Theater of Fire” didalam sebuah pertunjukan yang bernama “nonton Persija”..

Red Flare Parade

Orange Spirit..

Mungkin di negara bagian Eropa dan Amerika Latin sana hal ini sangat lazim dan mudah dijumpai dalam setiap gelaran pertandingan sepakbola di negara mereka, bahkan sangat mudah dijumpai pula melalui foto-foto dan video online bagaimana aksi api & asap itu benar-benar mereka pertunjukkan secara massive, dimana kadang pertunjukan tersebut dilengkapi juga dengan banner-banner dan kibaran bendera raksasa yang dipertunjukkan secara militan oleh para supporter fanatik mereka disana, dan inilah pertunjukan sepakbola, pertunjukan dimana tidak hanya dipuaskan dengan hasil dan proses pertandingan, namun juga dipuaskan dengan semangat, kebanggaan dan antusiasme tinggi para pendukungnya yang dijewantahkan melalui emosi dan adrenalin, di Indonesia sendiri mungkin penyalaan Red Flare dan Bom Asap sudah juga dilakukan walaupun skalanya belumlah semassive diluar sana, tetapi itupun cukup bagi kita untuk merasakan bagaimana rasanya sebuah kegembiraan dan kebanggaan dapat diungkapkan melalui emosi dan adrenalin yang memuncak dan akan menjadi sebuah kepuasan tak terhingga ketika semuanya mencapai klimaks diiringi dengan kibaran gagah beberapa “Giant Flag” yang melambai-lambai bersekutu dengan asap suar kemenangan.. Demi Kejayaan Persija!!

Salam Suar & Asap..!!

Oren Barat

http://orenbarat.wordpress.com/

Akses Media Jak Online

JakOnline-Berikut Media-Media Jak Online yang saat ini dapat diakses rekan-rekan Jakmania & Pecinta Persija untuk mendapatkan berita-berita seputar Persija Jakarta dan The Jakmania ;

1. Website Jak Online di www.jakmania.org
2. Radio Pro 2 FM Jakarta di 105.00 FM Setiap Hari Jumat Pkl. 20.00-21.00 WIB

JAKARTA FOOTBALL COMMUNITY (JFC)
Siaran Perdana Jak Online di Radio Pro 2 FM Jakarta, Frekwensi 105.00 FM
Mengulas Seputar Berita Persija Jakarta & Pemutaran Lagu-Lagu Jakmania Bersama Crew Jak Online..
Pukul 20.00-21.00 WIB (Seterusnya Setiap Jumat)


3. Radio Internet di http://radio.bolaliar.com/ Setiap Hari Sabtu Pkl 19.00 -21.00 WIB

OBROLAN BARENG JAK ONLINE (OBJO)
Di Radio Bolaliar http://radio.bolaliar.com/ yang Dapat Diakses Melalui Media Cyber/Jaringan Internet
Mengulas Seputar Berita Persija Jakarta & Pemutaran Lagu-Lagu Jakmania Bersama Crew Jak Online..
Pukul 19.00-21.00 WIB (Seterusnya Setiap Sabtu)


4. Koran Suluh Setiap Terbitan Hari Jumat.
5. Officially Fanspage & Group Jak Online di Facebook
6. Twitter Jak Online di @JakOnline

Semoga dapat menjadi referensi bagi seluruh rekan-rekan Pecinta Persija.(JO)

Jak Online For Persija..

free counters