Minggu, 04 September 2011

Persija, Kami Disini Tetap Bangga

Berakhir sudah perjalanan panjang nan melelahkan Persija di kompetisi Indonesia Super League 2010/2011 dengan capaian posisi tiga di klasemen akhir. Kecewa? ah rasanya tak pantas bilang kecewa mengingat tim ini sudah berusaha maksimal hingga pekan terakhir. Mungkin kalau mau diungkapkan, Persija hanya kurang beruntung musim ini.

Ya, kurang beruntung. Tim ini punya materi pemain yang cukup (kalau tidak mau dibilang terbaik) di posisinya yang bisa membawa Persija bersaing dengan tim-tim lainnya. Nama-nama besar seperti Ismed Sofyan, M. Nasuha, M. Ilham, Syamsul Haeruddin, Greg Nwokolo, Agu Casmir dan Bambang Pamungkas yang juga masuk nominasi tim all stars ISL cukup menjadi bukti. Sementara untuk pelatih, nama Rahmad Darmawan yang juga ditunjuk sebagai arsitek tim nasional U-23 Sea Games 2011 tak perlu diragukan lagi. Begitu juga dengan masalah pendanaan, dana hibah 20 milyar dari Pemprov DKI Jakarta (Media Indonesia, 26 Februari 2011-red) jadi jaminan bahwa tim ini tidak mengalami kesulitan finansial berarti. Terlebih Persija punya suporter fanatik yang siap mendukung tim di manapun Persija bermain, The Jakmania.


Lantas di mana letak ketidakberuntungan tim ini? persoalan klasik, ketidakpastian partai kandang. Di saat tim lain bisa dengan tenang menjalani pertandingan demi pertandingan dengan kepastian jadwal dan venue pertandingan, Persija malah harus terusir (kembali) dari kandangnya dengan alasan keamanan maupun agenda politik. Bahkan sehari menjelang partai terakhir lawan PSPS (19/6), Persija masih belum mendapat kejelasan apakah bisa bermain di hadapan pendukungnya sendiri atau tidak. Jelas hal ini amat sangat mempengaruhi kondisi mental pemain, terlebih di kompetisi ISL yang memang punya daya magis tersendiri ketika bermain di kandang. Bahkan kapten Bambang Pamungkas setelah pertandingan lawan PSPS kemarin berharap musim depan Persija bisa tampil sepenuhnya di Jakarta, satu isyarat yang jelas bahwa para pemain sangat merindukan tampil di depan pendukungnya di rumah sendiri.

Persija sendiri memang tidak terkalahkan selama menggelar partai kandang. Total dari 14 partai kandang yang dijalani, Persija menang 10 kali dan sisanya seri. Terusir dari Jakarta sebanyak 5 kali dengan perincian 1 partai di Stadion Jatidiri, Semarang dan 4 partai di Stadion Manahan, Solo. Partai krusial menjelang akhir musim melawan Semen Padang yang harusnya jadi momentum untuk mengunci posisi dua malah harus digelar di luar Jakarta, alhasil Arema berhasil mendekat dan mengalahkan jumlah agregat gol di akhir musim.

Impian untuk tampil di kompetisi Asia jadi terbendung walaupun asa itu tetap ada, dengan catatan jatah wakil dari Piala Indonesia yang urung dilaksanakan tahun ini diberikan kepada tim peringkat tiga ISL. Yang jelas apapun hasil keputusannya nanti, trend positif Persija selama keikutsertaannya di ISL terus menanjak. 2008/2009 peringkat 7, 2009/2010 peringkat 5, 2010/2011 peringkat 3. Jika dicermati, ada kenaikan 2 peringkat tiap tahun. Kalau musim ini Persija ada di posisi tiga, mengikuti trend positif ini amat sangat mungkin kan Persija bisa jadi nomer 1 musim depan? menarik untuk kita tunggu. Terima kasih untuk perjuangannya musim ini.. Persija, kami di sini tetap bangga!(Ikbal Albar-JO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

free counters