Minggu, 21 November 2010

Awal Mula Permusuhan Jakmania dan Viking

Bukan bermaksud adu domba,
tapi ini berdasarkan dari COPY+PASTE





Supporter – Perseteruan antar suporter Persija dan Persib sudah berlangsung lama, tepatnya sejak tahun 2000 yaitu bertepatan dengan Liga Indonesia 6 berlangsung. Di putaran 1 sekitar 6 buah bis suporter Persib datang ke Lebak Bulus dan masuk ke Tribun Timur. Dan terdiri dari banyak unit suporter seperti Balad Persib, Jurig, Stone Lovers, ABCD, Viking dll. Saat itu yang terbesar masih Balad Persib. Meski sempat nyaris terjadi gesekan dengan the Jakmania, tapi alhamdulilah tidak terjadi bentrokan yang lebih luas. Justru kita suporter Persib bergerak ke arah the Jakmania tuk berjabat tangan. Gw inget banget yel-yel kita waktu itu : “ABCD … Anak Bandung Cinta Damai”. Selesai pertandingan suporter Persib juga didampingi the Jakmania menuju bus. Dan The Jakmania mengikuti dengan menyanyikan lagu Halo HaloBandung.

Penerimaan the Jakmania membuat kita (Viking) berniat tuk mengundang datang ke Bandung saat putaran 2. Dialog berlangsung lancar karena seorang Pengurus the Jakmania yang bernama Erwan rajin ke Bandung tuk bikin kaos. Hubungan Erwan dengan Ayi Beutik juga konon akrab banget sampe2 Erwan pernah cerita kalo dia suka sama adiknya Ayi Beutik. Melalui Erwan jugalah Viking menyatakankeinginannya tuk mengundang dan menyambut the Jakmania di Bandung meski kita sendiri masih khawatir dengan sikap bobotoh yang lain.

The Jakmania saat itu belum sebesar sekarang. Yang nonton di Lebak Bulus aja cuma di sisi Selatan tribun Timur. Jadi bersebelahan dengan Viking. Nah ajakan Viking itu langsung ditanggapi oleh the Jakmania yg memang sudah punya niat jg tuk melakoni partai tandang. Dibentuklah kemudian perencanaan, salah satunya dengan mengutus Sekum dan Bendahara Umum the Jakmania saat itu yaitu Sdr Faisal dan Sdr Danang. Mereka ditugaskan tuk melobi Panpel Persib dari mulai masalah tiket hingga tribun the Jakmania. Kebetulan Danang lagi kuliah di Bandung sehingga tempat kosnya jadi tempat kumpulnya the Jakers disana.

Karena The Jakmania belum berpengalaman mengkoordinasikan anggota tuk nonton tandang. Justru yang menjadi masalah justru bukan di koordinator kepada Panpel Persib tapi di anggota The Jakmania itu sendiri. Banyak anggota yang bandel daftar pada hari H nya. Jumlah yang tadinya cuma 400 orang berkembang menjadi 1000 orang lebih! Bayangin gimana repotnya Pengurus The Jakmania nyari bis tuk ngangkut segitu banyak orang. Akibatnya The Jakmania berangkat baru jam 12 siang! Itu juga terpecah menjadi 3 rombongan. Satu bis berangkat lebih dulu karena akan ganti ban. Disusul 4 bus kemudian. Dan terakhir berangkat dengan 4 bus tambahan. Keberangkatan The Jakmania sendiri juga masih diliputi keraguan apakah dapat tiket atau tidak. Tim Advance yang diutus mendapatkan kesulitan mencari tiket. 4 hari sebelum pertandingan terjadi kerusuhan di stadion Siliwangi akibat distribusi tiket yang kurang lancar. Ada seorang Vikers yang menganjurkan the Jak tuk hadir di acara khusus pertemuan tim dengan suporternya. Faisal, Danang dan Budi ambil keputusan tuk hadir di acara itu. Disana mereka sempat bertemu Walikota Bandung, Kapolres, Ketua Panpel dan Ketua Keamanan. Mereka semua menjamin bahwa the Jakmania akan bisa masuk dan tiket akan disiapkan khusus. Paling tidak itulah info yang gw dapet dari tim Advance The Jakmania.

1 bis pertama tiba di Stadion Siliwangi. Viking siap menyambut dan mempersilahkan masuk ke stadion, padahal tiket belum di tangan. Sayang hal yang dikhawatirkan Viking terbukti. Perlahan tapi makin lama makin banyak datanglah bobotoh nyamperin the Jak dengan sikap yang tidak simpatik. Melihat gelagat buruk ini Viking minta the Jak tuk keluar dulu ke stadion sambil menunggu rombongan berikut. Sembari menunggu, gw dan beberapa rekan dari The Jakmania ada yang melaksanakan sholat ashar dulu. Ketika selesai sholat, mulailah terjadi hal2 yang tidak diinginkan. Rekan2 kita dari the Jakmania mendapatkan pukulan disana sini dengan menggunakan kayu. Salah satunya tersungkur berlumuran darah yang keluar dari kepalanya. Melihat situasi ini the Jakmania kembali diungsikan menjauh dari stadion.

Rombongan besar 8 buah bis akhirnya tiba juga. Tapi karena terlambat, stadion Siliwangi sudah penuh sesak. Lagipula kita tetap tidak berhasil mendapatkan tiket. Panpel memang kelihatan salah tingkah dan berusaha mengumpulkan dari calo2 yang masih beredar di sekitar stadion, namun jumlahnya juga tidak memadai hanya 300 lembar. Sementara bobotoh yang masih berada di luar juga mulai melakukan serangan terhadap the Jakmania. Gw sempet coba menenangkan dan cekcok dengan seorang rekan bobotoh yang ngambil dengan paksa kacamata anggota The Jakmania. Bobotoh itu bilang kalo dia kesal sama anak Jakarta karena mereka juga diperlakukan dengan tidak simpatik di Jakarta ketika menyaksikan pertandingan Persijatim vs Persib di Lebak Bulus. Bobotoh tidak mau tau kalo Persijatim tu beda dengan Persija. Seingat gw kejadian ini sempat direkam foto oleh wartawan dari Tabloid GO dan terpampang jelas esoknya di media tersebut.

Gw lalu ngambil inisiatif tuk nyari rombongan pertama the jakmania yang dateng duluan dan mengajak mereka tuk gabung ke rombongan besar. Disana gw minta maaf ke semua anggota The Jakmania karena gagal membawa rombongan sampai masuk ke stadion dan pulang dengan aman. Di situ dari Panpel juga sempat minta maaf. Namun kondisi ini tidak bisa diterima oleh seluruh rombongan The Jakmania, bahkan mereka juga tidak mau berjabat tangan dengan gw dan 2 orang Viking lainnya yang masih setia mengawal meski pertandingan sudah berlangsung.

Ketika rombongan hendak pulang, tiba2 The Jakmania diserang lagi oleh bobotoh yang masih nunggu di luar stadion. Kondisi ini jelas tidak bisa diterima oleh The Jakmania. Sudah ga bisa masuk masih juga diserang. Akhirnya The Jakmania balas perlakuan mereka (Oknum Bobotoh). Jumlah bobotoh di luar stadion masih ratusan sehingga terjadilah bentrokan yang mengakibatkan pecahnya kaca2 mobil akibat terkena lemparan dari kedua kubu. Ketika polisi datang, keributan mereda dan the Jakmania mulai beranjak pulang. Sempat pula terjadi bentrok beberapa kali ketika rombongan berpapasan dengan bobotoh yang pulang karena tidak kebagian tiket.



Sejak saat itulah api dendam dan permusuhan terus berkobar di kedua belah pihak. Puncaknya di acara Kuis Siapa Berani di Indosiar. Acara ini diprakarsai oleh Sigit Nugroho wartawan Bola yang terpilih menjadi Ketua Asosiasi Suporter Seluruh Indonesia. Sayang bentrokan ternyata ga bisa dihindari. Bukan gw memihak tapi faktanya memang Viking yang mulai. Mereka neriakin yel2 “Jakarta Banjir” yang dibales juga oleh the Jak. Suasana memanas hingga akhirnya terjadi benturan fisik.

Letak Indosiar di Jakarta, jadi ga heran pelan2 berdatanganlah para suporter Persija kesana. Suasana sudah tidak terkendali dan atas inisiatif Polisi dan Indosiar, Viking langsung diungsikan dengan menggunakan truk Polisi. Namun kejadian ini ternyata dah menyebar luas kemana-mana hingga akhirnya terjadilah penyerangan terhadap rombongan Viking di tol Kebon Jeruk.

Gw juga heran gimana Viking menyatakan klo hadiah menang kuis dirampok the Jak padahal hadiah itu kan belum diserahkan pihak Indosiar. Hadiah itu pun sampe sekarang ga kita terima. Saat itulah nama the Jakmania menjadi buruk. Di mata media the Jakmania tidak menerima kalah sehingga menyerang. Opini sudah terbentuk dan masyarakat di Bandung juga ikutan menghujat, sementara di Jakarta menyayangkan.

Semenjak terjadi permusuhan dengan the Jakmania, apalagi setelah kejadian Indosiar, Viking berkembang pesat menjadi suporter yang dominan di Bandung. Mereka terus menebarkan kebencian ke the Jak dengan mengeluarkan kaos2 dan lagu2 yang bersifat menghujat the Jak. Reaksi anggota the Jakmania juga heboh. Mereka rame2 bikin kaos yang balas menghujat Viking.

Sikap ini justru malah mengobarkan api kebencian suporter Persija terhadap Viking. Sehingga the Jakers banyak yang benci mereka bukan karena tau kejadian awalnya, tapi karena mereka ga suka dikata-katain terus. Belakangan Komisi Disiplin mengeluarkan larangan akan hal-hal seperti ini. Terlambat! Dan penerapannya juga ga konsisten, masih banyak yang tetap melakukannya, bukan hanya Viking atau the Jakmania tapi hampir di semua stadion di Indonesia.

Sebetulnya ada juga pihak2 yang mengusahakan perdamaian. Panpel Persib pernah berinisiatif mempertemukan the Jakmania dan Viking di Bandung. Tapi pertemuan tersebut buntu karena tidak ada niat dari Heru Joko tuk berdamai.

Perseteruan makin melebar. Semakin banyak Viking yang masuk ke website the Jakmania dan menebarkan virus kebencian … semakin banyak dan besarlah kebencian the Jakers ke mereka. Bahkan Panglima Viking Ayi Beutik sempat mengeluarkan pernyataan tuk menjaga kelestarian permusuhan ini seperti Barcelona dan Real Madrid.

Sekarang permusuhan the Jakmania kontra Viking menjadi warna tersendiri bagi sepakbola Indonesia. Seorang sutradara tertarik menjadikan perseteruan ini sebagai inspirasi dalam filmnya yang berjudul ROMEO & JULIET. Di tengah perseteruan, Viking justru kompak untuk menolak film ini dengan alasannya masing2. Ketua Viking dengan didukung anggotanya membuktikan ucapannya dengan menggagalkan pemutaran film ini. Sementara di Jakarta justru sebaliknya, meski pimpinan menyatakan akan menuntut tapi toh hampir semua bioskop2 di jabodetabek dipenuhi oleh The Jakmania yang memang sudah ga sabar menanti film ini diputar.

Nah, itulah kisah panjang tentang permusuhan 2 kelompok suporter besar di Indonesia, paling engga dari kacamata gw. Tulisan ini dibuat atas permintaan seorang bobotoh yang penasaran dengan sebab musabab permusuhan tersebut. Gw juga ga suka dengan orang yang berkomentar sinis baik terhadap the Jakmania maupun Viking. Mereka itu tidak tau apa2, bisanya cuma menghakimi aja. Ada hak apa mereka menghujat? Liat dulu kisahnya baru mereka akan berpikir dan bantu mencarikan solusi.

Klo lu tanya ke gw, masih ada ga kemungkinan damai? Jawabanya ‘bomat” alias bodo amat. Ngapain mikirin? Bagi gw damai tu bukan kata benda, tapi kata kerja. Jadi ga usah banyak ngomong, yang penting buktiin. Lebih baik mikirin KOMITMEN masing2 aja, lebih cinta mana kita sama PERSIB atau sama PERMUSUHAN DENGAN THE JAKMANIA?

Selasa, 16 November 2010

Pengalaman Ane Tentang Persija Ama JakMania

Sepakbola memang kesukaan ane dari kecil sampe sekarang. Otomatis ane seneng banget sama yang namanya nonton pertandingan sepak bola (baik dalam / luar negeri). Banyak tim yang ane demenin ketika kecil, diantaranya Intermilan, Ajax, MU, kalo lokal ane masih ga tau tuh klub-klub yang bagus yang mana. Sampai suatu ketika ane diajak nonton sepak bola di stadion Lebak Bulus sama saudara, bener-bener ga tau apa dan seperti apa tim yang mau main saat itu. Ya, yang ane inget cuma satu kata “Persija”. Saat itu ane bertanya-tanya seperti apa itu Persija. Setelah di stadion ada perasaan ngeri/takut, karena supporter banyak banget dan sudah dewasa semua (saat itu ane masih duduk di kelas 3 SD) walaupun tidak sedikit juga yang seusia ane. Tapi setelah kick-off dimulai, atraksi pun dimulai. Wah benar-benar beda dengan yang ane sangka. Suasana jadi begitu bergemuruh, penuh semangat, pokoknya senang sekali waktu itu. Dan yang lebih ane tidak sangka lagi, ternyata orang-orang yang ada didalam stadion (supporter) sangat ramah, sangat bernuansa seperti kita ini adalah satu keluarga. Dari situ ane kenal yang namanya The Jakmania.

Dimanapun ane berada, baik di Jakarta atau diluar Jakarta ketika jika ada saling bertemu sesama Jakmania, secara otomatis kita pun menjadi dekat seperti bicara dengan keluarga sendiri. Semakin menjadi ane cinta sama yang namanya Persija, ketika Persija meraih gelar Juara di Tahun 2001 yang dipimpin oleh Kapten Jabrik (Nur Alim). Hampir setiap pertandingan kandang ane nonton langsung di stadion walaupun tidak ada Korwil Jakmania yang menaungi ane, sampai akhirnya ane buat Kartu Tanda Anggota (KTA) Jakmania dengan Korwil Buncit (itu juga karena ada keluarga yang di daerah sana). Setiap perjalanan berangkat ataupun pulang dari Stadion ane selalu nebeng dengan Korwil mane aje yang bisa mengantar ane berangkat/pulang. Begitu kentalnya rasa kekeluargaan sesama The Jakmania tanpa memandang dari manapun mereka berada dan tidak segan-segannya membantu sesama antar Jakmania. Begitu bangganya sebagai orang asli Jakarta memiliki Persija dan The Jakmania saat itu.

Ketika akhir sekolah di SD, ane mulai kendor nonton Persija karena tuntutan lulus di SD dengan nile yg cakep sangat sulit, jadi harus banyak konsentrasi ke pelajaran sekolah yang juga dilanjut dengan mulai masuk ke bangku SMP dah gitu ane juga harus nerusin SMP di Semarang. Tapi bukan karena itu saja ane jadi jarang nonton langsung ke stadion mendukung tim kesayangan Persija, melainkan karena melihat pertikaian, perseteruan, dan masalah lainnya yang ada di tubuh The Jakmania. Miris juga melihat itu semua terjadi didepan mata ane. Ane jadi punya pikiran ”apa The Jakmania akan hancur” ?? dan masih teringat dengan kata-kata dari Bung Ferry, Ketua Umum The Jakmania ketika masih bermarkas di Lebak Bulus waktu itu, “The Jakmania tidak akan hancur dengan apapun, kecuali oleh The Jakmania itu sendiri”. Yup, sangat tepat kalimat itu., sesekali ane nonton langsung ke stadiaon walaupun datang sendiri dan tanpa ada yang mengetahui demi nonton Persija, karena malea jika ada yang tau ane masih nonton langsung distadion. Sebab “Image” Masyarakat saat ini The Jak adalah Rusuh, Brutal, dan Semrawut.

Semakin jarang ane nonton distadion, semakin geregetan juga kenapa dilawan kalau memang cinta Persija. Dan suatu saat ane pernah berpikir kalo terus diam saja seperti ini malah hanya akan membuat gundah hati. Kenapa bukan mencari jalan keluar bagaimana mencari cara untuk mengatasinya sampai akhirnya bertemu dengan segelintir orang yang sudah memiliki pemikiran dewasa dan kedepan untuk membuat suatu komunitas yang nantinya kami bercita-cita menjadi panutan bagi teman-teman Jakmania lain maupun Supporter lainnya, untuk menciptakan kembali The Jakmania sama pada saat dulu kita memulai The Jakmania pada awalnya.dan menjadikan diri kita sendiri sebagai contoh bagi rekan lainnya. Maka terbentuklah komunitas itu dan mungkin saat ini sudah banyak anggotanya bahkan sampai sering masuk media dengan kreatifitasnya.
Kami hanya ingin “Image” masyarakat terhadap The Jakmania dan Persija kembali menjadi hal yang positif, sehingga akan banyak lagi yang berfikir “Oh The Jakmania, saya senang dengan mereka..”

Ayo Jak, mari dimulai dari diri kita sendiri sebagai contoh untuk kebaikan, sehingga nantinya tidak ada lagi keributan, perselisihan apalagi tawuran sesama The Jak.

STOP Tawuran, Anarki.
Tingkatkan Sportifitas, Kreatifitas. Buktikan kita adalah Supporter yang santun, sportif, kreatif, atraktif dan selalu bersemangat untuk mendukung Persija.
Mohon maaf kalo ane sok tau, tulisan ini hanya berdasarkan pengalaman pribadi ane dan hanya ingin Persija dan The Jakmania lebih baik lagi.
Bravo Persija – The Jakmania.

Persija Libur Latihan Hingga 18 November 2010

JakOnline-Tim Persija rencananya akan kembali menggelar latihannya di Gelanggang Olah Raga (GOR) Ciracas, Jakarta Timur pada hari Kamis, 18/11 setelah menjalani masa libur latihan berkenaan dengan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1431 H, sejak terakhir berhadapan dengan tim Sriwijaya FC pada Rabu lalu, 3 November 2010 di Stadion GBK Senayan Jakarta setelah sebelumnya Persija juga sempat diliburkan selama sepekan untuk memberikan penyegaran kepada seluruh pemain setelah menjalani padatnya jadwal ISL 2010/2011 di tujuh pertandingan awal Persija di musim ini.

Persija sendiri akan mengalami libur panjang kompetisi ISL 2010/2011 akibat adanya jadwal pemusatan latihan tim nasional sekaligus persiapan tim nasional Indonesia dalam menghadapi kejuaraan AFF yang akan berlangsung selama bulan Desember 2010 di Jakarta dan rencananya Persija akan mengisi masa libur kompetisi ini dengan sesi latihan dan serangkaian ujicoba yang akan digelar selama bulan November dan Desember untuk persiapan menjelang tour Persija ke pulau Kalimantan di awal Januari 2011 menghadapi tim Bontang FC pada tanggal 2 Januari 2011 di Stadion Mulawarman, Bontang dan menghadapi tim Persisam Samarinda pada tanggal 6 Januari 2011 di Stadion Segiri, Samarinda.(JO)


sumber : www.jakmania.org

INNALILLAHI WA INALILLAHI ROJIUN…..

Kami mengucapkan Belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas kepergian Sahabat kami, Saudara Nurdin Hidayah atau yang biasa kita kenal dengan panggilan ‘EMPE” (KORLAP JAKMANIA) dari Korlap pasar rebo yang telah dipanggil ke pangkuan-Nya oleh Tuhan Yang Maha Esa ALLAH SWT, pada hari minggu 14 November 2010. Beliau mengalami musibah kecelakaan lalu lintas di wilayah Cipayung pada sekitar jam 17.20 wib.

Jenazah beliau kemudian langsung dibawa ke RS. POLRI KRAMAT JATI Jakarta Timur, Sekitar pukul 00.30 jenazah almarhum dipulangkan ke kediamannya di daerah Pasar Rebo, Jalan Lapan gang sawi Rt oo3/oo1, Kelurahan Pekayon kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur dengan didampingi oleh kawan – kawan anggota dan pengurus Jakmania.


Di rumah duka pemain Persija yang kenal dekat dengan almarhum juga ikut melayat, diantaranya Ismed Sofyan dan Leo Saputra. Almarhum Nurdin Hidayah (empe) di makamkan pada pagi harinya sekitar pukul 08.00 wib di Pemakaman sekitar rumah Almarhum.


Semoga Amal ibadahnya di terima di sisi ALLAH SWT di hapuskan segala dosa-dosanya dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan dan keiklhlasan serta dilapangkan dadanya.AMIN

Minggu, 14 November 2010

JAKARTA MEMBERI BUKAN MEMINTA

Ketika Jakarta macet atau banjir, kalian akan menghujatnya. Tapi apa Jakarta pernah minta imbalan atas kesempatan dan kehidupan yang dia beri kepadamu???" Hmmm itu isi status fb Saye beberapa waktu lalu. Status itu, mewakili pembelaan Saye, waktu Ibukota Jakarta dipastikan lumpuh secara lalu lintas. Dari status tersebut ada jawaban yang sangat logis ; "Pernah, jkt memnta mrka teriak u persija/pergi,tapi mrka juga mengabaikannya" kata2 ajaib dari seorang saudara sePersija.Ok, cukup ye..."status2"nye (maklum fb). Sekarang kite bahas dari penafsiran saye terhadap jawaban status tersebut.. Yah, status lagi.. he8x. Kite bahas yang ntu aje. Klo soal banjir, ntar malah lebih buyar pembahasannye :)

PERSIJA dan JAKARTA..dua kata yang membuat kita terharu bangga, dan membuat kita rela membelanya ketika ada yang mencibir. Contoh terdekat adalah waktu hari Rabu (03112010) dimana saat itu PERSIJA maen di GBK. Sore itu, puluhan ribu Pecinta PERSIJA dateng ke GBK. Diwaktu yang bersamaan juga, jutaan ummat JAKARTA selesai beraktifitas. Nah, kebayang dah kisruhnye.. Bukan rahasia lagi, klo tiap PERSIJA maen di kandang ada aje yang ngeluh2 soal macet.

Padahal, tanpa PERSIJA maenpun JAKARTA udah macet di jam2 segitu.“Perhatian” dari kalangan luar supporter makin vocal. Di salah satu jejaring digital, sempet ada perdebatan sengit.. Saye inget lagi soal notes yang dibikin Anto Jakampus UI, yang dulu pernah bahas soal2 beginian. Trus Saye bandingin lagi sama masukan2 dari Gerry. Yang dapet buahnye begini :

Wajar, klo pada akhirnya kita membela diri. Saat para hedonis2 muda telat dateng ke “date’nye gara2 macet. Emang JAKARTA dibangun buat mereka doank?! Klo diibaratin nama jalan ni, mereka ibarat Jalan Sudirman – Thamrin. Dan kita ibarat gang2 kecil seperti Jalan Jaksa dan Bendungan Hilir. Beda kasta beda kelas. Tapi apa mereka berhak menjudge kita seenaknya?! Ga lah!! Biar kate beda jalan, tetep aje adanye di JAKARTA.

Di Jakarta ada Patung Selamat Datang. Tapi blum pernah dibangun Patung Selamat Tinggal. Penafsiran Saye si, Jakarta selalu membuka pintunya untuk semua orang yang berminat menghampirinya. Tanpa pernah bermaksud mengusirnya.

Ayo2, coba dah kite pikirin rame2 kita semua punya kewajiban menjaga JAKARTA biar lebih keren lagi. Setelah kita sama2 pulang dari GBK, jaga juga kenyamanan para pengguna jalan. Terlebih lagi buat para pekerja wanita yang terkesan takut klo liat rombongan oren – oren. Mungkin omongan2 ini sedikit mengulang dari banyaknya ilmu yang kita denger dari Bung Ferry.

Nah, intinye ni..yu’ bangun sama2 image positif soal nonton PERSIJA. Biar makin banyak lagi orang yang mau dateng ke GBK, atau bahkan tour tandang. Desain ulang lagi image2 yang udah terlanjur nempel. Klo kite adem2 aje, ntu media2 sotoy juga ga bakal aneh2 lagi ngeberitain soal The Jak dan PERSIJA’nya. Buktiin klo kite ga beda2in orang. Di teras stadion semua sama. Seperti Istiqlal yang bertetangga dengan Katedral.

Jika kita menjadi burung, tentu kicauan terindah yang akan kita dendangkan. Walau hanya 140 karakter.Terima kasih kawan, telah memberi prespektif berbeda dari sempitnya pandangan Saye selama ini..Saudara Se-PERSIJA

"Mereka boleh hedon, mereka boleh highclass, mereka boleh suka sama klub luar, tapi kita harus rangkul karena mereka Jakartan dan tinggal di jakarta, sama kyk bahasan yg td gang jaksa ma gang benhill.." Gerry D'lounge

Kamis, 11 November 2010


thejakmania.net – Ini adalah langkah awal kerja sama yang baik antara minuman energi Torpedo yang juga satu perusahaan dengan minuman energi Kratingdaeng dengan Jakmania yang diawali dengan pembagian Cuma-Cuma dari minuman energi Torpedo kepada anggota Jakmania yang disalurkan melalui korwil masing-masing pada prtandingan Persija vs Sriwijaya. Diharapkan dikemudian hari akan ada kerja sama yang bisa terjalin diantara kedua belah pihak.

Awalnya adalah membagikan minuman ini secara Cuma-Cuma kepada seluruh anggota Jakmania. Saat ini masih belum ada kesepakatan hitam diatas putih diantara kedua belah pihak. Sekarang hanya baru sebatas promosi dari Manager Marketing Torpedo melalui Jakmania. Hal ini diungkapkan oleh Reza Arifin selaku wakil dari pihak Torpedo, hal senada juga diungkapkan oleh Richard Achmad selaku Sekertaris Umum The Jakmania.

Semoga ini menjadi langkah awal yang baik Thejakmania.

Libur Panjang, Persija Rencanakan 6 Uji Coba

Persija Jakarta tak akan menyia-nyiakan jeda kompetisi musim ini. Pelatih Macan Kemayoran, Rahmad Darmawan, sudah menyiapkan sederet agenda untuk meningkatkan performa Bambang Pamungkas cs.

Agenda pemusatan latihan timnas telah membuat Liga Super Indonesia (ISL) 2010/2011 dihentikan untuk sementara. Kompetisi tersebut baru bergulir lagi, Januari 2011 mendatang.

Rahmad saat dihubungi VIVAnews, Selasa, 9 November 2010 mengatakan telah memberikan libur selama selama 8 hari kepada para pemain. Saat ini, timnya sudah kembali berlatih seperti biasa. “Untuk Hari Raya Haji, anak-anak kembali saya liburkan selama tiga hari. Namun saya masih menunggu jadwal pastinya,” beber Rahmad.

Rahmad telah menyiapkan berbagai agenda untuk mempersiapkan timnya menghadapi lanjutan Liga Super Indonesia (ISL) 2010/2011, Januari nanti. Selain latihan normal, Rahmad juga menyiapkan sederet uji coba.

Dia membagi latihan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah peningkatan kondisi fisik. Menu ini akan diberikan pada pekan ketiga bulan ini.

Tahap kedua, yakni pematangan taktik akan digelar pada pekan keempat. “Sedangkan awal Desember kami sudah masuk pada tahap uji coba. Setidaknya ada enam uji coba yang akan kami jalani,” katanya.

“Lawannya bermacam-macam, mulai dari tim lokal hingga tim ISL yang musim sudah pernah bertanding dengan kami, seperti Pelita, Persela, maupun kalau Sriwijaya FC,” tandas mantan pelatih SFC itu.

Persija masih berada posisi ke-4 klasemen sementara dengan koleksi 14 poin dari 7 laga. Terakhir, Macan Kemayoran ditahan imbang Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

• VIVAnews

Hape Esia Edisi The Jakmania Sudah Dapat dibeli!

The Jakmania punya kiat khusus untuk lebih mendekatkan anggotanya. Juga dengan tim kesayangannya, Persija Jakarta.

The Jakmania dan Bakrie Telecom menjalin kerja sama dengan meluncurkan produk terbaru Esia. Telepon genggam ini khusus diperuntukan buat pendukung fanatik Persija.

Selain dengan penampilan back cover yang Jakmania banget, telepon ini dilengkapi dengan isi menarik seperti wallpaper dan ringtone ala Persija.

Selain itu, Jakmania dapat melalukan telepon dan sms gratis ke sesama “hape Jakmania.” Syaratnya, setelah melakukan pengisian ulang sebesar Rp25 ribu.

Kerjasama ini tentu disambut antusias anggota The Jakmania. Selain dapat memantau aktivitas Persija, kehadiran “hape Jakmania” ini mendekatkan hubungan antar pendukung Persija.

“Kerja sama ini tentu saling menguntungkan. Selain komunikasi antar anggota akan lebih terjalin, produk ini juga terkenal murah,” ujar ketua The Jakmania, Danang Ismartani usai peluncuran “Hape Jakmania” di Jakarta, Selasa 26 Oktober 2010.

Para pendukung Persija dapat memiliki hape ini hanya dengan harga Rp250 ribuan. Padahal, untuk varian sejenis biasanya dijual Rp350 ribu.

“Target terdekat kami terjual 5 ribu unit. Namun, kami juga ingin menjangkau seluruh Jakmania,” ujar Head of Direct Sales & Alternatif Channel Bakrie telecom, Ahmad Bachrudin.

Sebagai gambaran, saat ini anggota aktif The Jakmania mencapai 50 ribu. Sebuah pasar yang menggiurkan tentunya.

Dalam kesempatan itu, Ahmad juga membenarkan jika kerjasama dengan The Jakmania ini juga akan diterapkan pada komunitas-komunitas lokal lainnya.


sumber : www.thejakmania.net

Skuad Timnas Senior Di Piala AFF

Pelatih timnas senior Alfred Riedl telah menetapkan 25 pemain yang akan memperkuat tim Merah Putih di Piala AFF 2010 pada 1-29 Desember mendatang di Jakarta dan Hanoi.

Deputi bidang teknis Badan Tim Nasional [BTN] PSSI Iman Arif mengatakan, ke-25 pemain itu tidak mengalami perubahan hingga pelaksanaan Piala AFF nanti. Pergantian hanya dilakukan bila ada pemain yang mengalami cedera.

Awalnya BTN telah mengirimkan 30 nama ke panitia Piala AFF untuk skuad timnas. Dengan penetapan 25 pemain itu, maka lima pemain yang tak terpilih berstatus 'stand by'.

Lima nama yang tak masuk ke dalam daftar 25 pemain adalah kiper Persiba Balikpapan I Made Wirawan, bek Supardi [Sriwijaya FC] dan Yesaya Desnam [Persiwa Wamena], serta striker Johan Juansyah [Persijap Jepara] dan Dendi Santoso [Arema Indonesia].

“Kelima pemain itu tidak kami coret. Mereka akan tetap masuk ke dalam skuad jika ada pemain yang cedera menjelang atau ketika Piala AFF digulirkan. Ini juga untuk mempermudah pergantian pemain saat Piala AFF berlangsung,” ujar Iman.

Pelatnas Piala AFF tahap terakhir akan dimulai pada 8 November. Serangkaian uji coba sudah disiapkan menjelang turnamen dua tahunan tersebut.

Skuad Piala AFF 2010:
Kiper: Markus Horison [Persib Bandung], Ferry Rotinsulu [Sriwijaya FC], Kurnia Meiga [Arema Indonesia].
Belakang: Zulkifli [Arema Indonesia], Benny Wahyudi [Arema], Nova Arianto [Persib], Maman Abdurahman [Persib], Hamka Hamzah [Persipura Jayapura], M Roby [Persisam Samarinda], M Nasuha [Persija Jakarta], Slamet Riyadi [Persela Lamongan].
Tengah: M Ridwan [Sriwijaya FC], Arif Suyono [Sriwijaya FC], Toni Sucipto [Persija], Firman Utina [Sriwijaya FC], Eka Ramdani [Persib], Ahmad Bustomi [Arema Indonesia], Hariono [Persib], Oktovianus Maniani [Sriwijaya FC], Oktavianus [Persija].
Depan: Christian Gonzales [Persib], Irfan Bachdim [Persema Malang], Boas Salossa [Persipura], Bambang Pamungkas [Persija], Yongky Aribowo [Arema].

Selasa, 09 November 2010

PERDAMAIAN ANTAR SUPORTER OLAH RAGA DI DUNIA MAYA DAN DUNIA NYATA

“ Sering kali kita baca tulisan-tulisan komentar di Media, Blog maupun di Situs – situs ditulis dengan bahasa yang sangat kasar, tidak sopan, kotor dengan penuh makian “

Suporter Olah Raga adalah mahluk hidup yang tidak lahir sekonyong-konyongnya tanpa adanya eksistensi Suporter Olah Raga lain (bahkan eksistensi element kehidupan lainnya). Setiap harinya hidup kita berhubungan langsung dengan Suporter Olah Raga dari latar kebudayaan berbeda, latar agama berbeda, latar sosial berbeda dan berbagai perbedaan lainnya. Tanpa kehadiran Suporter Olah Raga lainnya, secara langsung atau tidak langsung, hidup kita sebagai individu tidak tercipta, berjalan dan berkembang. Oleh karenanya, kehidupan berjalan karena adanya Suporter Olah Raga lainnya yang hidup selalu berdampingan satu sama lainnya.

Suporter , saya, Anda dan yang lainnya, berbeda satu dengan yang lainnya. Berarti bisa diartikan bahwa kehidupan antar Suporter Olah Raga berjalan karena adanya perbedaan. Perbedaan, sudah menjadi sifat dasar kehidupan yang sangat natural untuk tumbuh dan berkembang. Jadi perbedaan antar Suporter Olah Raga tidak bisa dihilangkan, karena hidup dibentuk oleh berbagai aspek yang berbeda - berbeda.

Jika dilihat dalam skala lebih besar, di luar antar supporter Olah Raga, ada eksistensi alam semesta. Dalam konteks perbedaan, berbagai perbedaan dalam alam semesta tersebut diwakili dengan berbagai element kehidupan, berbagai komponen. Kehidupan antar Suporter hanyalah salah satu komponen kehidupan. Dan kembali lagi, salah satunya lagi adalah supporter olah raga, yaitu kita. Jadi, pada dasarnya,kehidupan kita adalah bagian dari kehidupan antar supporter lainnya dan bagian dari berbagai aspek, element serta komponen kehidupan lainnya di alam semesta ini.

Demikian juga berarti, kehidupan supporter olah raga lainnya beserta berbagai element,aspek dan komponen kehidupan antar Suporter Olah Raga, adalah bagian dari kehidupan kita. Oleh karenanya untuk membuat kehidupan antar Suporter Olah Raga di alam semesta ini berjalan, kita beserta semua Suporter Olah Raga lainnya berserta semua aspek, element serta komponen yang ada dalam alam semesta sesungguhnya saling membutuhkan, dan saling memberi impact satu dengan lainnya. “"Hanya karena di dunia cyber kita tidak terlihat (apalagi wajah dan nama bisa disembunyikan) bukan berarti kita sesama Suporter Olah Raga yang cinta perdamaian dan persahabatan bukan berarti menjadi bebas memaki antar sesame supporter olah raga bukan?

Untuk menjaga jalannya kehidupan antar sesame Suporter Olah Raga, dalam konteks kita sesama Suporter Olah Raga, maka salah satu caranya adalah menjaga adanya perdamaian. Yaitu kehidupan harmonis terhadap satu dengan yang lainnya. Bahkan jika mau diperbesar lagi skalanya, sesungguhnya kehidupan harmonis yang hendaknya tercipta untuk kehidupan bukanlah hanya keharmonisan sesama Suporter Olah Raga di bumi Indonesia dengan alam semesta. Namun marilah kita persempit kembali dengan kehidupan antar sesama Suporter Olah Raga di Indonesia terlebih dahulu agar pembahasan tidak menjadi lebar.

Berarti kita di titik ini sudah mengerti, bahwa untuk menjaga jalannya kehidupan sesama Suporter Olah Raga di Indonesia kita hendaknya menjaga kehidupan yang harmonis dengan siapapun. Kembali lagi kepada topik terdahulu tadi (mengenai bahwa kehidupan terbentuk dari adanya perbedaan), maka berarti demi berjalannya keharmonisan dalam hidup, sudahlah menjadi esensinya, untuk menerima perbedaan yang ada antara Suporter Olah Raga yang satu dengan Suporter Olah Raga lainnya di bumi Indonesia bahkan di dunia Internasional.

Jadi jika dirunut seperti ini: berbagai element /komponen/aspek berbeda membentuk kehidupan --> menjaga jalannya kehidupan dengan menerima adanya berbagai element/komponen/aspek berbeda --> salah satu caranya adalah dengan menjaga perdamaian --> perdamaian dimulai salah satunya dengan cara menciptakan kehidupan harmonis.

Kehidupan harmonis bagaimana cara membangunnya? Ya dengan penuh kesadaran menerima bahwa sesama supporter olah raga pada dasarnya semua berbeda. Latar setiap suporter berbeda. Yang membentuk seorang Suporter Olah Raga itu berbeda dengan Suporter Olah Raga lainnya.

Jadi, sebenarnya setiap kelompok Suporter Olah Raga mempunyai pemikiran yang berbeda. Tidak ada yang paling benar. Jika saja kita mau meletakan diri dalam perspektif suporter lain, maka apa yang kita sebut ‘salah’ dimata suporter lain bisa menjadi ‘benar’. Begitupun sebaliknya. Jadi kita tidak perlu ngotot merasa paling benar terhadap pandangan kita. Kesediaan hati kita untuk melihat dari perspektif suporter lain, sudah membuat diri kita mempunyai kesediaan untuk mengerti pihak lain. Kesediaan untuk ‘melangkah’ lebih jauh untuk menerima suporter lain itulah yang merupakan salah satu modal menciptakan kehidupan yang harmonis.

Sekarang ini, di jaman sekarang ini, Suporter Olah Raga di Indonesia sering berkomunikasi melalui berbagai media. Kita tidak lagi hanya berkomunikasi melalui pertemuan secara langsung, tapi juga tidak langsung, misalnya melalui jalur telepon dan internet. Dalam dunia cyber, sering sekali kita berkomunikasi dan berinteraksi dalam sebuah situs atau blog. Anda pasti melakukannya bukan? Sekarang ini, saya sedang berkomunikasi dan menjalin koneksi dengan Anda, karena Anda membaca tulisan saya. Pada saat Anda menulis komentar di bawah ini, maka Anda menjalin komunikasi dan membangun koneksi dengan saya.

Sejak kecil, kita sering kali di ajari orang tua untuk memiliki sopan santun pada saat bertemu orang / Suporter Olah Raga lain. Namun sering kali dan banyak sekali kita baca tulisan-tulisan komentar di blog maupun situs, ditulis dengan bahasa kasar, kotor penuh makian dan lain sebagainya.

Pertanyaannya sering terucap adalah:

Apakah menciptakan hubungan harmonis antar sesama Suporter Olah Raga di bumi Indonesia bahkan di dunia Internasional hanya berlaku di dunia off line saat kita bertemu muka? Jika kita hanya ‘sopan’ saat bertemu muka tetapi berkata kasar, kotor dan penuh makian serta penghakiman saat di dunia on line, apakah kesopanan kita saat off line itu benar tulus atau dibuat-buat? Dan apakah kemudian kita mengerti sepenuhnya bahwa menjaga keharmonisan dan perdamaian antar sesama Suporter Olah Raga tidak memandang apakah itu off line/tatap muka langsung atau oin line?

Hallo ….. Hanya karena di dunia cyber kita tidak terlihat dan merasa lebih bebas berpendapat (apalagi wajah dan nama bisa dsisembunyikan) bukan berarti kita sesame Suporter Olah Raga di bumi Indonesia bahkan di dunia Internasional menjadi bebas memaki, bukan? Bukan berarti kita bisa sembarangan bukan?

Kesopanan tidak memandang konteks off line atau on line. Menjaga keharmonisan, rasa menghargai satu dengan yg lainnya sesungguhnya tidak memandang apakah itu on line atau off line. Hanya karena orang tua kita jaman dahulu tidak memakai internet seperti kita, pesan mereka untuk tetap menghargai orang lain tetaplah berlaku.

Sekali lagi akan saya katakan: hallo …. Jangan karena di dunia cyber, dengan sebutan anonymous, wajah tidak terlihat, nama disamarkan, lalu jadi berani berkata kasar, kotor dan memaki-maki di dunia cyber. Jika kita melakukan hal tersebut berarti kita belum mengerti sepenuhnya pelajaran sekolah yang selama ini mengajarkan untuk hidup ‘ bergandengan tangan’ satu sama lain. Berarti kita belum mengerti nilai yang diajarkan orang tua kita mengenai MENGAPA kita harus punya SOPAN SANTUN.

Sopan santun tidak diciptakan untuk kepalsuan, tapi untuk menciptakan kehidupan harmonis. Untuk menciptakan perdamaian. Akuilah: kita pada dasarnya berbeda satu dengan yang lain. Akulah: dari semua perbedaan tersebut, kita sama-sama manusia. Disatu titik, adanya pengertian mendasar ini hendaknya membuka juga mata hati kita untuk TIDAK mendalami hobby yang satu ini: MENGHAKIMI. Sering sekali kita lihat di berbagai situs maupun blog, ada saja komentar penuh penghakiman dari pengguna internet. Bahkan penghakiman tersebut masih diberi ‘bunga’ dengan berbagai kata-kata kasar dan kotor, atau makian.

Saya dan banyak orang juga mempertanyakan apakah yang menulis seperti itu sudah merasa dirinya paling sempurna, paling hebat atau paling suci hingga merasa bisa menghakimi orang lain, plus dengan embel-embel makian. Bahkan juga menimbulkan pertanyaan: apakah orang yang melakukan hal seperti ini pada saat tatap muka langsung akan bertindak sopan/tidak. Ada yang mempunyai double standard: saat di dunia on line perkataanya kasar, tapi saat bertatap muka langsung penuh dengan sopan santun. TWISTED! Berarti sopan santunnya belum atas pengertian yang tulus untuk menjaga kehidupan yang harmonis.

Pada dasarnya, kembali lagi, setiap manusia berbeda. Terimalah. Untuk bersedia lebih jauh mau mengerti sebuah konteks pemikiran orang lain, adalah sebuah usaha yang significant untuk menciptakan kehidupan antar Suporter Olah Raga yang lebih harmonis. Anda, bisa melakukan perubahan. Bahkan melalui blogging, Anda bisa mensupport perdamaian antar Suporter Olah Raga di bumi Indonesia bahkan di dunia Internasional. Mensupport sebuah kehidupan yang harmonis. Hanya dengan hal yang luar biasa sederhana. Misalnya: memberi komentar dalam sebuah blog atau situs tanpa penghakiman, tanpa makian, tanpa kata-kata kasar dan kotor.

Sederhana bukan? Hanya kita sendiri yang bisa membuat perubahan. Dan itu dimulai dari diri kita sendiri. Jika, dalam konteks blogging, kita sudah membiasakan diri menulis dan menyapa dengan bahasa yang sopan, halus, bisa memberikan komentar atau beropini tanpa bersifat menghakimi, bisa menjalin hubungan dengan sesama pengguna internet serta bloggers di dunia blogosphere dengan baik, maka berarti kita sudah mensupport terciptanya perdamaian antar Suporter Olah Raga di bumi Indonesia dan di dunia Internasional. Mensupport terciptanya kehidupan harmonis. Jika Anda melakukan kesediaan untuk menerima perbedaan, mulai dari lingkungan keluarga, teman, lingkungan kantor, bahkan hingga dunia cyber, berarti Anda adalah duta perdamaian antar Suporter Olah Raga di bumi Indonesia dan di dunia Internasional itu sendiri.

Ingatlah kita tidak hanya harus menjaga kehidupan harmonis dengan supporter Olah Raga yang kita kenal, tapi yang tidak kita kenal sekalipun. Kenapa? Karena pembahasan yang sudah dibahas diawal tadi: kehidupan terlahir dan terbentuk dari berbagai aspek, element serta komponen yang berbeda. Tanpanya , hidup tidak berjalan. Anda, saya dan siapapun Suporter Olah Raga pada dasarnya saling membutuhkan. Like it or not, accept it.

Senin, 08 November 2010

The Jakmania Galang Dana Amal

Jakarta – Kelompok suporter Persija Jakarta, The Jakmania, tak mau ketinggalan dengan banyak elemen masyarakat lain, menggalang dana amal untuk membantu korban letusan Gunung Merapi.

Aksi penggalangan dana itu dilakukan pada Minggu (7/11/2010) pagi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, pukul 7 sampai 9. Sumbangan yang terkumpul dari warga Jakarta yang melewati kawasan tersebut sekitar Rp 700 ribu.

Total, seperti diuraikan ketua umum The Jakmania, Danang Ismartani, dana yang sudah berhasil dikumpulkan pihaknya sampai hari ini sekitar Rp 12-14 juta. Jumlah itu didapat dari program aksi solidaritas The Jakmania, yang sudah dilakukan sejak seminggu lalu, yang juga disosialisasikan lewat situs resmi mereka, dan akun-akun jejaring sosial seperti Facebook dan twitter.

“Kami sudah menggalang dana dari suporter kami sejak pertandingan Persija melawan Persib di Gelora Bung Karno (30/10), lalu di pertandingan berikutnya melawan Sriwijaya FC (3/11). Kami masih akan membuka dompet sosial ini paling tidak sampai minggu depan, sebelum tim kami berangkat ke Yogya,” ujar Danang dalam bincang-bincang dengan detiksport.

“Ini adalah sebuah bentuk kepedulian kami buat saudara-saudara kita yang sedang ditimpa musibah. Selain kita satu bangsa, masyarakat Yogya dan sekitarnya tidaklah asing buat The Jakmania. Kami sudah sering merasakan keramahan mereka. Apa yang sedang mereka saat ini, kami merasakannya pula.”

Ditambahkan Danang, uang yang sudah terkumpul sejauh ini tidaklah terlalu besar jika dibandingkan dengan penderitaan para korban. Namun, mereka akan mencoba memaksimalkannya dengan membantu menyuplai barang-barang yang dibutuhkan.

“Kami terus berkoordinasi dengan teman-teman di Yogya, Klaten, Boyolalli dan Magelang. Mereka menginventarisir kebutuhan-kebutuhan apa yang bisa kami bawa dari Jakarta. Saat ini kami lebih berkonsentrasi bukan pada pangan, tapi sandang dan kesehatan warga yang menjadi korban letusan Gunung Merapi,” lanjut Danang.

Kamis, 04 November 2010

UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK JAKMANIA TAHUN 1928

UNDANG-UNDANG DASAR REPUBLIK JAKMANIA TAHUN 1928

” Pembukaan”

Bahwa kami adalah “JAKMANIA” berjanji anak selalu mndukung PERSIJA JAKARTA,dan karna sebab itu VIKING,BONEK maupun NJ harus di musnahkan karna tidak sesuai tingkah laku mereka di Indonesia.

Dan pengorbanan “THE JAK MANIA” telah sampailah kepada saat yg berbahagia dengan terdegradasinya PERSEBAYA ke DIVISI UTAMA dan tewasnya para BONEK MANIA,dengan itu membuat persepak bolaan negeri ini menjadi anti ANARKI.

Berkat para sekutu kita dengan di motivasi oleh AREMANIA,PASOEPATI,LA MANIA, maupun SLEMANIA,supaya persaudaraan kita makin kuat maka kita harus memusnahkan para VIKING di Indonesia.

Kemudian dari pada ini untuk membentuk suatu pertandingan yang FAIR PLAY yang saling damai dan tidak rusuh,dan untuk memajukan persepak bolaan Indonesia di mata Internasional maka disusunlah Kemerdekaan Anti Para Bonek Maupun Viking yang di susun dalam Pertandingan Yang Fair Play Tanpa Viking Dan Sekutunya berdasarkan Kedamaian Yang Abadi, Keseporteran Yang Tidak Rasis dan Anarkis, Persahabtan Tanpa Provokator, . Maka dengan ini kami “JAKMANIA” menyatakan kemerdekaan tanpa BONEK alias BODOH NEKAD.

free counters