Jumat, 21 Januari 2011

Come on The Jakmania, Let’s Prepare for Indonesia Super League 2010/2011.

Tidak hanya Manajemen dan pengurus Persija saja yang harus melakukan persiapan menjelang kembali Liga Super Indonesia 2010/2011, tetapi Supporter setia Persija yaitu The Jakmania pun harus melakukan persiapan juga. Persiapan apa saja sih?. Kalau kita sama-sama melihat ke belakang yaitu LSI 2009/2010. Banyak kejadian yang sebenarnya dapat kita jadikan persiapan secara tidak langsung. Kita ambil contoh pertama yaitu Rojali (Rombongan Jakmania Liar). Masih ingatkah kalian dengan Rojali? Sekelompok Supporter beratribut Persija yang menyebabkan kerusuhan dan keributan dengan sesama Jakmania serta masyarakat Jakarta, aksi adu mulut dan lempar batu adalah ciri khas mereka yang tentunya menambah kemarahan masyarakat atas tindakan tersebut. Selain itu tindakan mereka juga menimbulkan kerugian materiil yang tidak kecil seperti kaca Bus, angkutan umum hingga mobil pribadi pecah, korban luka ringan entah itu sesama Jakmania dan masyarakat sekitar yang notabene tidak ikut terlibat “perang batu” (lalu siapa yang akan bertanggung jawab??). Kita harus mencintai Persija dengan cara yang dewasa yaitu tertib dan disiplin. Tidak usah gembar-gembor bahwa kita Jakmania, ya kalau kalian menunjukan dengan tindakan positif, tetapi kalau sebaliknya? Hanya akan menambah citra buruk semakin melekat di tubuh Jakmania saja. Namun disisi lain jangan menghakimi para Rojali apalagi sampai menutup mata dan telinga kita, bagaimanapun juga mereka juga Supporter pecinta Persija (mungkin “jalan” mereka masih salah). Mereka hanya butuh kepercayaan dan rangkulan dari kita, jangan pernah berhenti membuat mereka mengerti bahwa Jakmania adalah keluarga, tempat mencari persahabatan bukan permusuhan.

Contoh kedua yaitu permasalahan kecelakaan lalu lintas yang juga mewarnai LSI 2009/2010. penyebabnya adalah salah seorang Supporter Persija yang terjatuh dari atap Bus yang ditumpanginya setelah menyaksikan pertandingan. Atau seorang anak yang meninggal karena tersengat kabel listrik pada saat menyaksikan team Macan Kemayoran bertanding (lagi-lagi karena mereka nekat duduk di atap kereta api). Tidak hanya orang tua mereka saja yang berduka, kami sesama Jakmania juga merasakan duka yang sama. Jangan sampai hal tersebut terulang kembali oleh teman kita di tahun ini dan tahun-tahun berikutnya. Tidak perlu naik diatas atap Bus atau Kereta Api untuk mengibarkan bendera Persija dan The Jakmania. Tanpa dikibarkan tinggi-tinggi, Persija dan The Jakmania telah “berada diatas awan”. Bukankah begitu kawan?. Sekali lagi, harus tertib dan disiplin. Memang tidak mudah namun kalau tidak dicoba tidak akan pernah tahu hasilnya.

Dan contoh yang terakhir adalah lagu Rasis. Ayo kawan bersama-sama kita STOP lagu rasis. Masih banyak kok lagu-lagu Persija yang tidak rasis, seperti Persija, Majulah Persija, Persija I Love You dan masih banyak lagi. Cara mengejek lawan main kita bukan dengan lagu rasis, “ejeklah” mereka dengan prestasi dan kemenangan Persija. Ingatlah semboyan waktu kita masih duduk dibangku Sekolah Dasar yaitu Bhineka Tunggal Ika yang artinya Berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Sebuah semboyan yang sudah dilupakan oleh sebagian besar Supporter Indonesia. Bangun kembali semboyan itu dan terapkan pada diri kalian masing-masing.

Sebenarnya masih banyak lagi contoh yang dapat dijadikan persiapan seperti tertib berkendara (bus, metro mini, sepeda motor serta pejalan kaki) saat menuju dan meninggalkan Stadion sehingga tidak menambah kemacetan Jakarta (yang memang sudah macet dari dulu) dan tertib di dalam stadion dengan tidak menaiki pagar pembatas serta masih banyak yang lainya. So?? Untuk mrnyambut dan menyaksikan LSI 2010/2011 persiapan yang utama adalah Kesadaran (-yang direalisasikan-). Sadar akan bahaya kalau naik diatas atap bus atau kereta api, sadar akan bahaya membawa benda-benda tajam, sadar akan akibat kerusuhan dan tawuran antar atau sesama Supporter, sadar akan bahaya apapun yang kapan saja bisa terjadi dan MALU untum menyayikan lagu rasis. Pun tidak mengesampingkan persiapan koordinasi yang baik antar masing-masing Korwil (Koordinator Wilayah) dan Aparat Keamanan. Dibutuhkan kerjasama semua pihak untuk mendewasakan sikap Supporter dan menciptakan Liga Super Indonesia yang damai dan teratur. Come on The Jakmania, Let’s Prepare for Indonesia Super League 2010/2011. Kita pasti bisa !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

free counters